MC-Parimo, Kejadian perusakan Alat Pengisian Bahan Bakar, disebut Nosel tanggal 28/11/2020 bulan kemarin,
di SPBU di Desa Lambunu Kecamatan Bolano Lambunu Kabupaten Parigi Moutong, salah satu warga meminta agar pemuda yang lain diduga ikut serta didalam kejadian itu diberikan teguran karena sangat meresahkan.
Beda lagi permintaan Ajis (58) orang tua si Jupri, pemuda yang sekarang ditahan di kepolisian setempat, menyampaikan dihadapan wartawan 6/1/2021, ‘’ saat kejadian keributan di SPBU, ada sekelompok termasuk anak saya juga, yang ikut serta melakukan perusakan Nosel, dalam hal ini saya keberatan kenapa hanya anak saya yang ditahan, sementara yang lain tidak diproses’’. Lanjutnya, memang benar anak saya melakukan perusakan tapi temanya ikut serta dengan kejadian keributan saat itu dan memancing keadaan kata Ajis.
Pihak Manajemen SPBU Lambunu yang tidak mau disebut namanya (B) ,menjelaskan tentang kejadian perusakan nosel saat itu, ‘’ yang menjadi pokok persoalan adalah tentang antrian pengisian mereka tidak sabar, tidak ikut urutan antrian pengisian bahan bakar, aturan antrian telah disampaikan dari pihak SPBU namun dari sekelompok mereka berkeras agar jerigennya didahulukan isi bahan bakar jelas (B). Pihak Manajemen tersebut menambahkan, sebelum terjadi keributan kelompok mereka terlihat sementara pesta minuman keras dibawah pohon, menurut dugaan (B) ketika Mabuk dengan minuman keras bisa jadi alasan untuk membuat keributan tidak bisa dituntut dengan alasan mabuk. lanjut (B) kelompok mereka sekitar ada 10 orang, ini yang menjadi meresahkan pihak Manajemen SPBU didalam bekerja seakan-akan mengatur jalanya tugas Karyawan melayani pembeli Bahan bakar semenjak tahun 2017 kata (B). Laporan Asri