Tingkatkan Kualitas dan Mutu Pendidikan Melalui RPS APHP

Berita, Daerah412 Dilihat

MC | Banggai – Kepala Sekolah SMKN 1 Simpang Raya Kabupateng Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, Ahmad Mashuri S,Pd mengatakan di tahun 2020 lalu menerima bantuan RPS APHP dari pemerintah melalui bidang SMK Dinas penadidikan dan kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

“Untuk ruang praktek siswa ini sangat diharapkan dari dahulu, karena sebagai penunjang dalam peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Apalagi untuk sebuah sekolah menengah kejuruan yang sedang berkembang,” ungkapnya pada media ini, Minggu (25/4/2021).

Selain itu kata dia, berdasarkan standar pengembangan sarana dan prasarana lainnya saat ini masih kekurangan ruang kelas baru (RKB), masih tiga lokal lagi sesuai data yang ada di dapodik kita punya 9 rombel yang ada sebagai kelas itu hanya 6 rombel ril kurang 3 kelas. Kemudian ada RPS yang masih kurang yaitu RPS multimedia juga belum ada.

“Untuk sarana-sarana penunjang lainnya yaitu pagar, pagar kita ini panjangnya kalau keliling 550 meter. Saya sudah berupaya untuk pengadaan sekedarnya melalui Dana Bos kinerja kemarin hanya teralokasikan kira-kira fisik sekitar 30 persen sekitar 60 juta untuk bisa mengadakan pembangunan pagar tersebut dan ditambah dengan lapangan basket didalamnya,” terangnya.

tentunya pagar ini sekedar pancingan karena tidak ada sama sekali pagar kelihatan disekolah sekolah ini terutama dibagian depan ini sangat rawan karena masyarakat petani disini menjemur hasil kebunnya dijalan biasanya tembus sampai kehalaman sekolah.

Lebih lanjut kata Ahmad Mashuri, kendala lain dengan tidak adanya pagar kita punya fasilitas didalam ini untuk misalnya tempat cuci piring ataupun tempat wudhu habis krannya dicopot oleh orang yang melintasi di dalam sekolah.kendala lain kita punya keterbatasan dalam pengelolaan dana misalnya untuk membayar satpam kalau cuman seorang tidak cukup karena tidak adanya pagar.

Terkait ketenaga pendidikan sebernanya jumlah guru yang ada ini cukup untuk mengajar dari segi linearitas jurusannya mereka sudah kompoten sebenarnya, akan tetapi keterikatannya dengan sekolah ini yang tidak bisa kita jamin karena guru honor, seandainya guru honor ini misalnya di SK kontrak atau sejenis misalnya itu mungkin lebih bisa bertahan.Jadi guru PNS yang ada sampai sekarang kan hanya 3 orang di tambah kepsek jadi 4 yang notabene tidak mengajar lagi, dengan total semua 32 orang.

“Selain usulan yang sudah pernah buat itu pagar sekolah sudah perna masuk, kemudian kantor dan alhamdulilah sudah terealisasi di tahun 2018, dan juga saya perna usulkan perpustakaan dan sarana prasarana internet sekolah sudah perna saya buat usulannya, dan LAB mungkin belum berkesempatan diberikan sampai saat ini,” kata dia.

Kalau ruang praktik siswa (RPS) alhamdulilah di 2020 kemarin untuk APHP ada masuk dan sudah dapat dimanfaatkan.

Selain di RPS masing-masing kita manfaatkan juga sebagai ruang belajar, karena kelas 12 pembelajarannya lebih banyak ke praktek, sambungnya.

“Jadi saya terpaksa sekat ruangan itu khusus alat-alat saja didalam itu tersendiri.jadi ada ruang kelas fungsinya untuk praktek,” tutupnya. (IR)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed