MC | Touna – malang nian nasip RA (17), korban dugaan pelecehan seksual di SMAN 1 Ampana yang terjadi di awal tahun 2020 lalu, yang diduga dilakukan oknum guru bimbingan konseling (BK) dengan inisial Sb (55) yang mencoreng SMAN 1 Ampana dan dunia pendidikan.
Kasusnya hingga kini belum ada kejelasan. Padahal korban didampingi keluarga telah melaporkan hal ini ke Polres Touna.
Dijelaskan RA, pelecehan terhadap dirinya sejak bulan februari 2020 yang mana dia dan rekannya tiga orang sedang ada kegiatan ultah yang diselenggarakan di sekolah, oleh oknum guru BK memanggil ke dalam ruangannya dan didalam ruangan guru BK bereaksi dengan menciumi pipi dan bibir secara berulang kali.
“Saya berharap pelecehan yang terjadi kepada saya mendapat keadilan, agar jangan sampai terjadi lagi dengan murid yang lainnya,” kata dia via telpon selulernya, Sabtu (1/4/2021).
Sementara itu mantan wakasek humas, Muhtar mengatakan kejadian tersebut sudah pernah diperiksa di Polres Touna, dan keterangan dari pemeriksaan mengatakan tidak cukup bukti sehingga tidak dilanjutkan pemeriksaan.
Lebih lanjut kata muhtar untuk cabang dinas pendidikan wilayah III juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan pelaku, namun belum ada sangsi tegas yang diberikan kepada oknum pelaku tersebut.
“Untuk itu pasca kejadian kemarin si korban secara spikologi tergangu dan trauma, kita juga berharap kejadian seperti itu tidak terjadi lagi,” ungkapnya. (IR)