Jamaah Masjid Nurul Falaah Desa Tanalanto Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong menggelar halal bihalal, Minggu (23/5/2021).
Halal bihalal yang digelar ba’da Shalat Dhuhur tersebut juga diisi dengan tausyiah yang disampaikan oleh pimpinan Pondok Pesantren Abnaul Chairaat Parigi Ustadz Aba Musran Taher,S.Pdi dan Ustadz Moh.Rivai.
Mewakili unsur Pegawai Syara Masjid Nurul Falaah Ahmad,M dalam sambutannya, mengatakan bahwa halal bihalal tersebut dimaksudkan mempererat silaturrahim diantara sesama jamaah Masjid Nurul Falaah
“Setelah menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan dan merayakan lebaran Idul Fitri, kini saatnya kita saling memaafkan untuk lebih mempererat silaturrahim,” ujar Ahmad.
”Mewakili Pegawai syara kami memohon maaf kepada jamaah, mungkin selama ini kami belum maksimal menjalankan amanah yang diberikan Kepada jamaah,”
Sementara Ustadz Aba Musran dalam tausyiahnya mengatakan bahwa tradisi halal bihalal dimulai pada tahun 1948 oleh Salah seorang pendiri Nahdlatul ulama yakni Wahab Chasbullah yang sering dinarasikan sebagai pencetus halal bihalal,Istilah ini diajukan kepada Presiden Sukarno untuk menyikapi suasana pertentangan di tubuh para elite bangsa.
“Makna halal bihalal tidak lain adalah saling bermaaf-maafan. Namun ternyata tradisi halal bihalal ini bukan berasal dari Arab, melainkan Indonesia. Hanya masyarakat Indonesia yang memiliki dan melakukan tradisi halal bihalal di setiap Idulfitri. Bukan hanya bermaaf-maafan, tradisi ini mempunyai berbagai manfaat kebaikan bagi siapa pun yang mengerjakan”ucap ustadz.
“Sebagai tradisi yang melekat dan menjadi ciri khas Indonesia, maka penting untuk mengetahui seperti apa makna halal bihalal. Selain itu perlu diketahui sejarah halal bihalal hingga menjadi tradisi yang selalu dilakukan oleh masyarakat Indonesia”pungkasnya.
Acara halal bihalal diakhiri dengan saling bersalaman dan bermaafan diantara sesama jamaah masjid sambil melantunkan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW.
