Bakar Kabel, Asap Ganggu Pernapasan Warga

Berita, Daerah385 Dilihat


MC –Sidoarjo, Sungguh malang nasib warga Desa Sukorejo Kecamatan Buduran Kabuaten Sidoarjo, yang selama ini menghirup asap hasil pembakaran diduga sisa Kabel Telkom, hampir setiap hari dibakar dilingkungan perumahan warga, akibatnya terjadi ganguan pernapasan .
Juma’at 28/5/2021 aksi sedang berlangsung, Kegiatan pembakaran kabel tidak berlanjut ketika wartawan datangi lokasi tersebut, yang mana teredar video di group whatshap menunjukan lokasi pembakaran kabel,

ditempat kejadian itu terlihat tim media Pena Rakyat News (PRN) dikepung puluhan orang mengaku warga setempat, kartu wartawan salah satu dari mereka ditahan oleh Oknum mengaku dari Babinsa Buduran.
Dengan kejadian itu menjadi tontonan warga setempat, awak media saat sedang melakukan liputan ada salah satu Oknum TNI menghampiri dan melontarkan sebuah kalimat ‘’saya minta tolong berita ini jangan dipublikasikan, saya ndak mau, karena saya ndak punya hak untuk menjelaskan permasalahan ini.’’
Senin 31/5/2021 Ini dibenarkan selaku warga setempat inisial (O) yang sering di warung, tidak berjauhan tempat pembakaran kabel itu, salah satu karyawan kerja saat membeli makanan diwarung, pernah memberi keterangan bahwa itu sisa kabel dari Telkom, ketika ditanya si (O). si (o) Sering saksikan pembakaran kabel setiap sore, biasanya kabel itu diangkut menggunakan mobil open.
Ditambahkan lagi keterangan dari Salah seorang warga yang tidak mau disebutkan identasnya , menjelaskan “setiap hari pembakaran kabel ini Mas, nanti sampean lihat sebentar lagi ada mobil pickup yang mengangkut kabel, akan dibakar dilokasi. kurang lebih 2 pickup setiap hari mereka bakar, sedangkan para pekerjanya ada 20 orang, yang mana mereka bukan warga sini, siang dibawah kesini dan nanti sore mereka bakar kabelnya, hasil pembakaran di ambil tembaganya”terang warga tersebut. Sempat terlihat awak media ada salah satu mobil membawa kabel melintas lewat kearah tempat pembakaran, namun tidak melakukan pembakaran hanya melintas langsung berbelok arah. (ternyata masih akan melakukan aktivitas pembakaran kabel, sangat disayangkan pernapasan warga tergangu dengan asap tersebut jika tidak cepat ditindaki )
Sebut saja (T) 62 tahun menyampaikan “kegiatan ini gak ada ijin mas,cuma warga tidak bisa berbuat apa-apa, dikarenakan kegiatan ini di backup preman.
Keterangan yang telah dihimpun Awak media tentang riwayat tanah menjadi lokasi pembakaran kabel tersebut , tanah yang dipakai untuk kegiatan pembakaran kabel adalah persawahan produktif milik salah seorang warga yang kemudian dijadikan akses jalan untuk pengurukan lahan milik salah satu perusahaan rokok besar asal kediri, bukan tempat pembuangan sampah (TPA).”
Dari Keterangan warga ini berbanding terbalik dengan keterangan salah seorang mengaku LSM berinisial (H) pada saat kejadian menyampaikan “ini dari dulu memang tempat pembuangan sampah, sebelum ada pabrik dan pergudangan, sudah dijadikan tempat pembuangan sampah sekaligus untuk membakar sampah dan mengelola limbah pabrik,bahkan pabrik-pabrik disekitar sini menggunakan (lokasi pembakaran) tidak ada yang berani melarang atau protes mas”. Terang oknum anggota LSM sekaligus mengaku sebagai anggota BUMDES setempat kepada wartawan.
Jika kegiatan ini mengantongi ijin kenapa harus takut dan harus diberikan kejelasan, jadi Harapan masyarakat pada Pemerintah kabupaten Sidoarjo dan instansi terkait dalam hal ini dinas Lingkungan Hidup serta aparat penegak hukum agar bisa segera menindak pelaku-pelaku perusak lingkungan pencemaran polusi udara di desa Sukorejo, yang mana dampak polusi ini sangat dirasakan warga setempat, berdekatan langsung dengan lokasi pembakaran limbah, tergolong Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), yang mana limbah B3 ini mempunyai sifat dan konsentrasinya mengandung zat beracun dan berbahaya sehingga, secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup manusia. (Tim)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed