oleh

Peringati Bulan Selo Dalam Kalender Jawa, Paguyuban Sekar Lodayah Adakan Pengisian dan Ngasah Ilmu Kanuragan

-Berita, Daerah-105 views

MC | Mojokerto, -Dalam rangka memperingati Bulan Selo dalam kalender Jawa, Paguyuban Sekar Lodayah adakan kegiatan Pengisian dan Ngasah Ilmu Kanuragan di Padepokannya Dsn.Penjalin Wakul, Ds.Jeruk Seger, Kec.Gedek Kab.Mojokerto, pada Kamis Malam (17/06/2021)

Paguyuban Sekar Lodayah pimpinan Ki Emon Aji Pamungkas ini berdiri sejak bulan mei tahun 1998. Adapun Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Anggota Paguyuban Ngudi Kaweruh Sekar Lodayah dari berbagai Kota.

Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu di awali dengan Doa bersama, yang selanjutnya siraman Rohani yang dipimpin oleh Ki Emon Aji Pamungkas (pendiri paguyuban).

Paguyuban ngudi kaweruh Sekar Lodayah ini berupaya membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) agar bisa lebih kreatif dan berkualitas, ungkapnya.

Lebih lanjut, Ki Emon mengatakan di sekar Lodayah juga membentuk kaum muda untuk lebih berpandangan yang positif menjauhi Narkoba, miras dan perbuatan – perbuatan yang anarkis.

Paguyuban Sekar Lodayah berkomitmen pada dasar Negara Pancasila dan NKRI, yang tidak membedakan Suku, Agama, Ras Atau Golongan. Menjalin satu persaudaraan yang kokoh tanpa memandang kasta, Ujarnya.

Ki Emon menerangkan, bahwa sebelum di lakukan penyepuhan atau pengisian ilmu, “terlebih dahulu melaksanakan Puasa Putih selama 3 hari, yang artinya Puasa Putih itu, dengan makan nasi putih tanpa lauk, bisa juga singkong atau ketela, dan tidak di perbolehkan makan – makanan yang ada unsur nyawa”. Terangnya.

Karena dengan menghindari makan – makanan yang mempunyai unsur nyawa, bertujuan untuk meredam daya amarah atau emosional pada jiwa manusia. Dengan begitu untuk melakukan spiritual atau puasa membuat orang menjadi lebih ikhlas dan tawakal dalam mengendalikan daya emosional. Jelasnya.

Selain itu Ki Emon juga berharap, dengan berdirinya paguyuban ngudi kaweruh sekar Lodayah ini bermanfaat bagi masyarakat, dalam pengobatan Alternatif, Akupuntur, maupun kena gangguan goib seperti ganguan jin atau setan, pagar diri, dan seterusnya. Pungkasnya. (Hambali)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed