Sulap Pos Ronda Jadi Pos Relawan Covid-19 Mobile Multifungsi

Berita, Daerah270 Dilihat

MC | Parigi Moutong, -Berdasar pada informasi yang berkembang dimasyarakat desa Wanamukti Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulteng, (17/6/2021) tim melakukan investigasi guna memastikan informasi warga terkait dugaan salah gunakan anggaran dana Covid-19.
.
Hal ini terjadi karena Pos ronda milik warga desa Wanamukti tiba-tiba beralih fungsi menjadi Pos Covid-19 di balai desa setempat, sehingga menimbulkan polemik dimasyarakat. “Pos ronda ini memang murni milik warga pak,kami buat Pos ronda ini dengan dana swadaya masyarakat, yang mana tiap kepala keluarga tarik iuran sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah)” terang warga kepada wartawan
.
Lanjut warga menjelaskan “dikarenakan pos ronda ini milik warga kita ambil kembali dari balai desa dengan kondisi pos ronda, sudah di cat dan di pasang baliho/spanduk bertuliskan pos Covid-19 desa Wanamukti”. Dan memang benar kondisi pos ronda milik warga yang sudah di tempatkan kembali di halaman mushola Miftahudin ini memang ada spanduk/baliho bertuliskan pos Covid-19 desa Wanamukti.
.
terkait polemik pos ronda ke balai desa setempat, RAHMAN kepala desa yang baru beberapa bulan menjabat ini membenarkan “memang pos dipinjam dari warga dipergunakan untuk pos relawan Covid-19 desa Wanamukti”. Seraya menyuruh salah satu stafnya menunjukkan pos tersebut kepada awak media.
.
RAHMAN menjelaskan lagi “terkait anggaran dana Covid-19 yang 8% senilai Rp.57.000.000 (lima puluh tujuh juta rupiah) sekarang hanya tersisa Rp.5.500.000 (lima juta lima ratus ribu rupiah) , saya tidak mengetahui secara pasti di belanjakan untuk apa saja, sedangkan Pos Relawan Covid-19 ini , kami (pihak desa Wanamukti) cuma meminjam pos ronda milik warga.” Karena pada waktu dana itu turun dipergunakan. Lanjutnya, saya belum menjabat sebagai kepala desa Wanamukti, Masalah ini sudah pernah saya tanyakan pada sekdes yang lama dan bendahara, namun mereka berdua seakan-akan menghindar beralasan tidak tahu- menahu terkait penggunaan anggaran dana Covid-19 ini. tambahnya.
.
Dede selaku sekdes lama ketika dihubungi secara terpisah melalui telephone seluler membenarkan bahwa “Pos relawan Covid-19 tersebut memang kami pinjam Pos ronda milik warga desa Wanamukti yang sudah kita pergunakan sejak tahun 2020 lalu, dan beberapa waktu sempat tidak terpakai,kemudian kami mengadakan musyawarah untuk membangun posko relawan Covid-19 baru jelas Dede.

tapi dalam musyawarah di putuskan tidak jadi membangun posko relawan Covid-19, akan tetapi merehab pos ronda milik warga yang sudah pernah kita gunakan sebelumnya untuk posko relawan Covid-19″. Terang Dede.
.
Terkait berapa anggaran yang dikeluarkan untuk merehab pos ronda, menjadi posko relawan Covid-19, lagi-lagi Dede menyampaikan, “saya tidak tahu dan yang mengetahui itu semua adalah bagian pelaksan kegiatan dalam hal ini Sopingi (Pj kades Wanamukti).” Cetusnya.
.
Sopingi selaku Pj kepala desa Wanamukti yang bertugas selama lebih kurang 3 bulan , dari bulan Januari 2021 hingga tanggal 15 April 2021 mengatakan “di penghujung masa jabatan saya, memang benar anggaran Covid-19 yang 8% sudah cair, kemudian di belanjakan oleh sekdes dan bendahara, Sedangkan sisa dari pembelanjaan tersebut kami serahkan pada kepala desa yang baru.” Adapun sisa anggaran yang mengetahui sekdes (Dede) dan bendahara, secara tehknis semua saya serahkan kepada teman-teman. menurut saya mereka semua sudah bertugas, sesuai dengan tupoksi masing-masing, sehingga kegiatan rehab pos ronda menjadi pos relawan Covid-19 berjalan dengan baik. tambah Sopingi melengkapi.
.
Beda dengan penjelasan yang di sampaikan oleh beberapa perangkat desa yang sudah kami mintai keterangan, kali ini keterangan dari tim monitoring Kecamatan Bolano yang di pimpin langsung oleh camat Bolano Zein, SE.
.
Zein menyampaikan “tim monitoring dari Kecamatan Bolano akan mengevaluasi semua permasalahan yang ada di desa-desa. Tidak hanya terkait penggunaan anggaran Covid-19 dari sisi pengadaan obat-obatan,namun juga terkait untuk penggunaan yang lain, yang memang disesuaikan dengan kebutuhan desa masing-masing” tutupnya. (Asri)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed