MC | Gresik, -Mengutamakan pendekatan secara Humanis kepada masyarakat yang sedang melakukan Isoman di rumah, agar mendapatkan pemahaman akan mendapatkan perawatan yang lebih baik di Isoter, Dandim 0817/Gresik, Letkol Inf Taufik Ismail, S. Sos. M.I. Pol bersama dengan Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto langsung memimpin untuk melaksanakan pemindahan, Selasa(24/8/2021).
Sebelumnya telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan pemberangkatan Personel gabungan untuk pemindahan Isoman menuju Isoter, kemudian Kedua Pimpinan TNI dan POLRI di Kabupaten Gresik itu, langsung mendatangi kediaman salah satu warga yang sedang melaksanakan isoman, sembari memberikan pemahaman agar mau dipindahkan ke pusat isoter di RSL. GEJOS (Gelora Joko Samudro).
Warga tersebut beralamatkan di desa Yosowilangun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. selain Dandim dan Kapolres Gresik, hadir juga Kadinkes Gresik, Bpk. Saifudin Ghozali yang hadir untuk memberikan pengertian dan pemahaman lebih luas kepada warga (pasien) yang akan dipindahkan perawatan di Gejos.
Dandim 0817/Gresik menuturkan, bahwa Babinsa dan Babinkamtibmas serta Bidan desa harus lebih intens dan terus berkolaborasi untuk melakukan komunikasi dan memberikan pemahaman kepada warga binaanya agar mau melakukan perawatan di Isoter,
“Saya sebelumnya sudah berpesan kepada personel Babinsa yang terjun ke lapangan, agar memberikan pemahaman secara persuasif dan humanis dengan baik kepada masyarakat. Hindari sekecil mungkin benturan dengan masyarakat, yakinkan bahwa di Isoter Gejos sangat baik dalam segi perawatan, perlengkapan sudah lengkap dan memadai. dan yang paling penting hasil dari laporan nyata pasien yang dirawat di RSL. Gejos tingkat kesembuhannya adalah 100 persen.”tutur dandim.
Hal senada disampaikan Kapolres Gresik, saat ini tidak ada lagi istilah isoman (Isolasi mandiri). Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, seluruh pasien Covid-19 digeser guna menjalani isoter (Isolasi terpusat).
“Saat ini isoman harus digeser ke isoter. Ini tanggung jawab kita bersama untuk memberikan pemahaman kepada pasien isoman agar mau dipindahkan. Tentunya dengan edukasi dan pengertian secara humanis,” kata Alumnus Akpol 2001 itu.(wied)