MC-Parimo,Pembangunan gedung SDN Purwosari yang terletak di Jl.Trans Sulawesi Desa Purwosari Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong yang didanai oleh The German Government through kfw melalui UNDP (United Nations Development Programme) terbengkalai.
Orang tua murid menyesalkan pembangunan yang mangkrak itu,akibatnya siswa siswi belajar dibawah tenda dikarenakan tidak ada lagi ruangan yang bisa ditempati akibat bangunan lama sudah dibongkar.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Purwosari I Dewo Putu Sudarsana,S.Pd.SD menjelaskan bahwa pembongkaran gedung itu diakhir bulan April 2021 namun mulai pertengahan Bulan Oktober pembangunannya mangkrak tak ada progres hingga hari ini.
“Saya pernah menanyakan langsung kepada pihak perwakilan UNDP yang ada dan jawabannya tetap akan bertanggung jawab,bahkan pihak UNDP menyebutkan bahwa pihaknya sudah memberikan dana uang muka sebesar 20 persen dari nilai Kontrak Rp. 3.175.804.000. jadi sebenarnya kendalanya dimana.” timpal Kepala Sekolah tersebut.
Anggota DPRD Parigi Moutong Eddy Tangkas Wijaya juga turut menyoroti pembangunan gedung SD tersebut yang sampai saat ini tidak ada kejelasan.
“Di papan proyek tertera 275 hari kalender,ini kan masyarakat tidak tau sampai kapan batas pekerjaan itu,kasian siswanya harus belajar dibawah tenda darurat karena keterbatasan ruangan.”ujar politisi Partai Hanura tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Purwosari I Putu kembar eka Wijaya.
“Saya sempat menghadiri Sosialisasi dana ini beberapa bulan lalu namun perkembangan selanjunya ya begitulah keadaannya,sampai sekarang tak ada peningkatan progres dan setau saya batas akhir pekerjaan itu di Bulan Desember 2021,namun itu tak kan bisa dicapai karena melihat kondisi saat ini.” ujar Kepala Desa.
Sesuai hasil penelusuran media ini Sabtu 27/11/2021 di lokasi memang yang nampak masih pondasi dan tiang tiang besi berdiri yang belum di cor bahkan hasil bongkaran lama juga masih berserakan disana sini
Sementara itu dari pihak konsultan ( Ira) saat dikonfirmasi melalui pesan Whatshaap tidak siap memberikan pernyataan tentang hal tersebut.
“Makasih banyak bapak sudah menghubungi saya, tapi saya harus koordinasi dulu ke pimpinan saya,jika permasalahan tehnis yg bapak ajukan kami Dari Konsultan bersedia menjawab, kebetulan pertanyaan bapak mengenai operasional pelaksanaan tentang kelanjutan pembangunan sekolah tentu yang berhak menjawab harus Dari PT.Istaka Karya selalu kontraktor pelaksana yg lebih detail mengetahui titik permasalahannya.Saya akan sampaikan ke Pak Agus selalu PM Istaka Karya. Jika beliau bersedia saya akan kirimkan nomor beliau,” tuturnya.(Arik)