MC-Parimo,Ekonomi kreatif menjadi trend pembicaraan di mana-mana. Istilah ini mencuat dan populer seiring dengan gencarnya pemerintah pusat menggalakkan kewirausahaan. Apa itu ekonomi kreatif ?? Dan apa hubungannya dengan kewirausahaan?? Secara sederhana ekonomi kreatif didefinisikan sebagai kumpulan aktifitas ekonomi bernasis pengetahuan ( knowledge based economic activities) yang secara intensif menggunakan kreatifitas dan inovasi sebagai input utama untuk menghasilkan berbagai produk dan jasa yang bernilai tambah.
Umumnya dinegara maju, bidang usaha kreatif yang menjadi produk unggulan yaitu telnologi informasi dan komunikasi, pengembangan teknologi energy dan teknologi di bidang kesehatan. Sedangkan pengembangan ekonomi kreatif di negara-negara berkembang seperti Indonesia belum digarap secara optimal. Berlimpah sumber daya alam dan budaya namun pengelolaan belum maksimal. Padahal, ekonomi kreatif di samping mampu memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, ekonomi kreatif menjadi solusi efektif dalam mengatasi pengangguran di Indonesia.
Menurut penulis buku Spiritual Creativepreneur, M. Arief Budiman, ekonomi kreatif yang sedang berjalan saat ini mampu menyerap 4.4 juta tenaga kerja dengan tingkat pertumbuhan 17.6 persen.
Dinegara maju, bahan baku tersebut diolah lalu dijual kembali ke negara berkembang dengan harga yang relatif tinggi. Faktor lain dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia adalah belum terciptanya budaya kreatif dimasyarakat dan masih rendahnya penghargaan atas ide dan hak cipta. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu pengembangan ekonomi kreatif menjadi lamban.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka Camat Bolano Lambunu (Aftar M. Nusa. S. Sos. MM) yang juga merupakan peserta Diklat Pendidikan Kepemimpinan Administrator Angkatan 7 BKSDM Prop. Sulawesi Tengah Tahun 2022 melakukan aksi perubahan kinerja terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Desa Ganongolsari Kecamatan. Bolano Lambunu. Kabupaten Parigi Moutong Dipilihnya Desa Ganongolsari sebagai tempat aksi perubahan kinerja mengingat sumber daya alam berupa buah durian cukup tersedia dan selama ini bahan baku tersebut dijual dalam bentuk mentah.
” Dengan adanya aksi perubahan kinerja ini diharapkan bisa merubah pola pikir masyarakat untuk lebih kreatif dalam melakukan inovasi. Bahan baku yang kita miliki dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis tinggi dibandingkan apabila kita menjualnya sebelum dilakukan inovasi. Kita berharap peran serta seluruh masyarakat Desa Ganongolsari dengan memaksimalkan sumber daya alam dan sumber daya lainnya termasuk didalamnya Badan Usaha Milik Desa atau Bumdes. Bumdes diharapkan berperan aktif sehingga tujuan dibentuknya bumdes untuk menjadi tulang punggung perekonomian didesa dapat diwujudkan salah satunya dengan melakukan fasilitasi peredaran produk dan sumber daya alam yang ada di Desa Ganongolsari “, kata Aftar M. Nusa. S. Sos. MM.
Sementara itu Kepala Desa Ganongolsari memdukung aksi perubahan tersebut. ” Pemdes Ganongolsari mengapresiasi atas dijadikannya desa kami sebagai pilot project dari upaya pengembangan ekonomi kreatif dan siap mendukung dengan sumber daya yang dimiliki oleh desa ini, ” tegas Nengah Sadra.
Pencanangan aksi perubahan kinerja dalam bentuk pengembangan ekonomi kreatif yang juga dihadiri oleh masyarakat/petani durian, Pengurus Bumdes, Pendamping Desa, Kasi Pengembangan Ekonomi, Kasi Pembangunan serta Kepala Desa dan Ketua BPD di sekitar Desa Ganongolsari itu berakhir dengan ditetapkannya rencana kerja dan tindak lanjut ( RKTL ) sebagai langkah percepatan aksi perubahan.(sumber Pemerintahan Kecamatan Bolam).Asri