MC-MAGETAN , Sebagai upaya melestarikan budaya bangsa dan memohon keberkahan dari Allah SWT Desa Sumberdodol Kecamatan Panekan kabupaten Magetan mengadakan bersih desa dengan menggelar wayang kulit dengan lakon Bagong Mbangun Deso yang di bawakan Ki Dalang Jungkung Setyo Utomo S.Sn dari Karanganyar .
Pagelaran Wayang kulit ini di laksanakan di lapangan desa Sumberdodol Sabtu malam Minggu (13/08/2022) .Hadir dalam acara ini Bupati Magetan Suprawoto,Forkompimca Kecamatan Panekan,serta masyarakat desa Sumberdodol.
Kepala desa Sumberdodol Karyono dalam sambutannya mengatakan “Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan sebagai upaya melestarikan budaya bangsa sekaligus disertai harapan dan permohonan doa agar seluruh masyarakat desa Sumberdodol selalu sehat walaafiat, dan selalu di bawah lindungan Allah SWT.” harap Kepala desa Sumberdodol ini.
Sementara itu Bupati Magetan Suprawoto dalam sambutannya mengatakankan “Kami ucapakan terima kasih dan penghargaan sebesar besarnya kepada pemerintah desa Sumberdodol yang selalu berupaya melestarikan budaya bangsa. Karena saat ini Wayang Kulit merupakan warisan Budaya dunia seperti yang ditetapkan UNESCO. Saya berharap dan memohon kepada Allah SWT semoga apa yang di harapkan oleh masyarakat desa Sumberdodol bisa tercapai dan mendapatkan berkah dari Allah SWT. Dan yang tak kalah pentingnya adalah agar kita semua bisa mengambil pelajaran yang baik dari lakon yang dibawakan serta dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari hari.”pungkas Bupati Magetan.
Rangkaian wayang Kulit diawali dengan penyerahan wayang karakter Bagong dari Bupati Magetan Suprawoto kepada
Ki Dalang Jungkung Setyo Utomo S.Sn.didampingi Kepala desa Sumberdodol Karyono dan Honggo Utomo.
Lakon ini menceritakan tentang Bagong yang menjadi Lurah Pring Apus yang selalu memikirkan rakyatnya meskipun kadang dipandang sebelah mata. Pada suatu waktu Bagong menghadapi masalah yang rumit yang di hadapi masyarakatnya dan hanya ada dua solusinya agar masalah itu terselesaikan yaitu Pelem Pertonggo Jiwo dan Jambu Dipo Nirmolo. Meskipun susah dan sulit untuk mendapatkan kedua syarat tersebut , berkat kegigihan Bagong dan bantuan dari sang ayah Semar serta Hanoman akhirnya kedua syarat itu bisa terpenuhi dan akhirnya desa Pring Apus menjadi gemah ripah loh jinawi.
Penonton dihibur Bintang tamu Kampret dan Daliman serta 5 waranggono yang berasal dari berbagai daerah. Video kegiatan ini bisa di klik di di http://www.youtube.com/c/BeniSetyawanMagetan. (Jurnalis Beni Setyawan)