Pemdes Solouwe Laksanakan Kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2022

Berita, Daerah166 Dilihat

MC, Sigi – Sosialisasi Rembuk Stunting berlangsung di Kantor Desa Solouwe Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Selasa (30/8/2022).

Kegiatan sosialisasi rembuk stunting yang melibatkan seluruh elemen terkait, hingga kepada Desa yang menjadi lokus stunting.

Dalam sambutanya mewakili Camat Dolo, Arisman menyebut sosialisasi rembuk stunting tingkat Desa Solouwe, Kecamatan Dolo ini sudah sebelumnya sudah dilaksanakan di Desa Kota Pulu, Langaleso, Potoya, Maku dan Karawana.

Arisman menyampaikan dalam program Nasional ini setelah ditetapkan dalam peraturan presiden nomor 72 tahun 2021 tentang program penurunan stunting oleh Presiden RI, tentunya hal ini tidak bisa kita remehkan. Karena kenapa, tujuan pemerintah itu adalah untuk menginginkan manusia ataupun generasi kedepan itu betul-betul bisa diharapkan.

Selain itu, dalam hal ini pemerintah berusaha untuk pencegahan itu terutama kepada rumah tangga baru atau masih calon pengantin agar supaya dapat memperhatikan beberapa faktor yang menimbulkan stunting, sehingga ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan agar calon pengantin itu bisa memahami dalam artian kurang gizi, kebiasaan tidak hidup sehat, dan lainnya.

Lanjut dia mengatakan bahwa dalam rembuk stunting ini tentunya tidak terlepas dari pemerintah dalam hal ini kolaborasi untuk mewujudkan, dan mensukseskan program stunting dan pemerintah, BPD, tokoh masyarakat dan dari kader posyandu.ini kolaborasi harus dilakukan dengan bagaimana cara-cara mengatasi tentang stunting ini.dan program ini dari pusat, daerah kecamatan sampai Desa, tentunya kita mau agar generasi kedepan itu generasi yang baik.

Pj. Kepala Desa Solouwe Syamsudin mengharapkan kepada para peserta yang telah mengikuti sosialisasi ini, sehingga dampak gizi buruk yang ada di Desa Solouwe dapat ditekan angkanya.

Sementara itu Kepala Puskesmas (Kapus) Dolo Irmawati, Amd, GZ menjelaskan, seperti kita ketahui Stunting itu adalah kondisi pada tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek dari usianya.

Kata dia, kekurangan gizi kronis adalah kekurangan gizi pada saat masa lampau, saat balita menjadi sebelum diproses atau itu adalah kesalahan gizi masa lampau, istilah itu adalah kekurangan gizi dari orang tuanya.

“Jadi kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi keadaan itu nanti akan kelihatan setelah umur dua tahun,” ungkapnya.

Kemudian stunting itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang pertama adalah praktek pengasuhan yang tidak baik, praktek pengasuhan yang tidak baik ini misalnya Bayi baru lahir itu makanannya yang paling bagus itu adalah ASI, tetapi ibunya itu tidak memberikan asi malah memberikan ASI formula, tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Kemudian terbatasnya pelayanan kesehatan, dimana ibunya tidak mau memeriksakan kehamilan sehingga keadaannya itu nanti diketahui setelah sang ibu sudah melahirkan atau setelah mempunyai balita. Kemudian kurangnya akses kemakanan bergizi, serta akses air bersih dan sanitasi.

Menurut dia, penyebab awalnya stunting itu sebenarnya dari sanitasi air bersih.

Kemudian stunting itu sebenarnya berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktivitas dampak kedepannya menghambat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemiskinan serta kesenjangan.

Maksudnya, sambung Irmawati, stunting itu bukan hanya dilihat dari ukuran tinggi badan, kan kalau untuk penyatuan stunting itu adalah tinggi badan menurut umur itu penyembuhan untuk dia apakah stunting atau tidak, tapi untuk kerentanan terhadap penyakit produksivitas itu nanti diliat pada saat 15 tahun yang akan datang.

“Jadi kenapa dari umur 0 sampai 2 tahun itu kita sudah harus mempersiapkan sumber daya alam kita atau anak-anak kita ini agar tingkat kecerdasan itu bagus,” jelasnya.

Adapun kegiatan sosialisasi tersebut di hadiri warga Solouwe, para Kader posyandu, guru TK/Paud, Bhabinkamtibmas, Kepala Dusun dan RT. (Ali)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed