Hipkabi Jatim Gelar Edukasi Untuk Perawat Bedah Di Hotel Grand Mercure Surabaya City.

Berita207 Dilihat

MC,Surabaya- Pengurus wilayah himpunan perawat kamar bedah Indonesia (HIPKABI) Jawa Timur menggelar edukasi untuk perawat kamar bedah Di Hotel Grand Mercure Surabaya City.

Acara yang digelar pada 9 dan 10 September 2022 tersebut dihadiri peserta dari sebanyak 340 orang dari perwakilan Rumah sakit seluruh Jatim serta beerapa dari luar pulau seperti Bali dan Jambi.

Seperti yang dijelaskan Ketua DPW jatim Hipkabi, Samsul Ma’arif, Dalam acara kali ini memilih tema “Workplace Health and Safety In Operating Room”. yakni tentang kampanye keselamatan dan kesehatan kerja di kamar operasi.

“jadi yang lebih banyak dikampanyekan adalah tentang keselamatan pasien, tetapi untuk keselamatan dan kesehatan staf itu minim, Padahal kita tahu bahwa mana mungkin staf itu bisa memberikan layanan, staf mesti selamat dulu baru dia bisa memberikan layanan untuk keselamatan dan keamanan pasien”. Kata Samsul Ma’arif pada Sabtu 10/09/2022.

“Acara ini setiap tahun Setiap tahun diselenggarakan kira-kira ada di sekolah biasanya pertengahan tahun itu. pesertanya banyak, termasuk Rangkaian acaranya yang kemarin lomba poster, lomba video termasul peserta dari Jambi. Padahal ini semuanya kita desain untuk Jawa Timur tapi sudah menembus batas wilayah Provinsi”. Terang nya.

Dalam Seminar tersebut terdapat 3 materi di dalam simposium. Antara lain yang pertama adalah terkait Airborne transmitted diseases yakni penyakit infeksi yang bisa tertular melalui airborne dan bentuk kewaspadaan nya.

“Seperti kita tahu bahwa hari ini covid meskipun sudah mereda, tetap apa adalah salah satu penyakit infeksi yang bisa diturunkan melalui Airborne kan. Oleh karena itu menjadi salah satu koncern kita dan kita angkat jadi salah satu materi dan hal itu tidak hanya bisa menular pada pasien lain tetapi pada petugas juga dan itu bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja”. Lanjut Samsul

Yang kedua adalah terkait kebersihan lingkungan kamar operasi, bagaimana perawat bisa memastikan sebuah kamar operasi tersebut bisa bebas dari mikroorganisme dengan berbagai pengujiannya.

“Dan yang ketiga adalah penggunaan beberapa alat ada alat-alat tertentu yang bisa menghasilkan asap atau surgical smoke, yang terkandung adalah gas yang sangat toksik, gas nya bisa macam-macam Oleh karena itu itu menjadi materi yang terakhir di dalam simposium ini”. Beber Samsul

“Harapannya dari kegiatan tersebut antara lain bahwa kita tidak tahu ( karena mungkin minimnya riset ) ketika perawat kamar operasi yang penuh dengan potensi bahaya itu dibandingkan dengan petugas lain yang ada di luar kamar operasi. Apakah itu terbukti bahwa dampak kesehatan bagi perawat atau petugas yang ada di kamar operasi itu betul-betul bisa menghambat kesehatannya atau tidak”. Jelasnya.

“Tapi yang jelas harapannya adalah harapannya dengan teman-teman peserta simposium itu bisa mengidentifikasi potensi potensi bahaya itu dan mereka tahu bagaimana upaya untuk mencegah bahaya itu. maka harapannya ya Tentu semua tim operasi bisa terhindar dari berbagai potensi bahaya itu baik mikrobiologi yang bisa menular lewat airborne seperti covid , TBC dan sejenisnya yang sangat toksik atau yang sangat mengganggu kesehatan itu bisa dihindari”. Tutupnya

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed