MC, Tuban- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ITS (Institut Tekhnologi Sepuluh November) Surabaya yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Teknik Lingkungan berangkat ke kota Tuban pada Kamis 06 Oktober 2022.
Keberangkatan tim tersebut guna memberikan pelatihan sanitasi lingkungan yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD).
Seperti yang dikatakan Ipung F. Purwanti selaku ketua tim PkM sekaligus dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS bahwa Tim ITS mendapat undangan dari Dinas PUPR, PRKP Kabupaten Tuban untuk membantu optimalisasi pengolahan air limbah domestik.
“Kapasitas instalasi yang terpasang beragam mulai dari individu, komunal 10 hingga 50 rumah. Permasalahan yang sering muncul seperti kelebihan beban (overcapacity), penyumbatan, dan terganggunya sistem pengolahan” Ucap Ipung,
Ipung menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, terutama wilayah pesisir seperti Tuban.
“Adanya inisiatif instalasi SPALD ini dinilai positif karena dapat mengurangi beban pencemaran air yang akan dibuang ke sungai”. Terangnya.
“Ya kalau sungai kita bersih, selokan kita bersih kan manfaatnya kembali lagi ke kita. Biota air jadi lebih sehat, kitapun juga bisa lebih sehat karena resiko penyakit ditekan. Selain itu aliran air yang bersih juga bisa dimanfaatkan untuk rekreasi yang bisa meningkatkan ekonomi warga” Tambah Ipung.
Acara pengabdian masyarakat tersebut diinisiasi oleh Laboratorium Remediasi Lingkungan, Departemen Teknik Lingkungan ITS yang dikepalai oleh Bieby Voijant Tangahu S.T., M.T., Ph.D.
Acara melibatkan enam mahasiswa ITS dalam program kuliah kerja nyata (KKN) dan dihadiri oleh sekitar 50 peserta perwakilan dari kelurahan di Kabupaten Tuban yang telah memiliki instalasi pengolahan limbah domestik.
“Sebenarnya kita saling belajar. Warga, mahasiswa, dan bahkan kamipun belajar dari permasalahan-permasalahan yang ada. Semoga ilmu yang kami sampaikan bermanfaat dan pengolahan limbah domestik bisa lebih optimal”. Lanjut Ipung
“Acara seperti ini saya kira perlu diperbayak di daerah-daerah lain supaya semangat menjaga kesehatan lingkungan bisa ditularkan” Tutup Ipung.