MC, Surabaya- Tim pengabdian masyarakat (Abmas) dari Jurusan Teknik Lingkungan ITS bersama dengan warga dan tokoh warga Jl Sumber Mulyo, Bubutan, melakukan pengelolaan limbah di saluran air dengan memanfaatkan tumbuhan sekitar. Teknologi floating wetland dipilih karena efektif dan relatif murah.
“Awalnya kami berkomunikasi dengan pihak kecamatan dan kelurahan untuk melaksanakan program ini. Warga sekitar juga kami dengar antusias. Kami menurunkan tim untuk ambil sampel di saluran air yg disepakati” Ungkap Bieby, ketua tim Abmas ITS.
Bieby menambahkan bahwa dari hasil uji lab, ada parameter yang melebihi baku mutu dan harus dikelola untuk memitigasi polusi yang lebih parah. Tim Abmas dari ITS akhirnya merancang floating wetland dan pemasangan screen penampung limbah padat.
“Kami merancang floating wetland ini berdasarkan hitungan beban pencemar hasil uji lab. Barangnya sudah jadi dan siap untuk dipindahkan ke lokasi untuk diuji coba” Jelasnya.
Untuk memastikan efektivitas kinerja floating wetland, diperlukan penangkap limbah padat karena masih ditemukannya sampah-sampah padat dari hulu. Hal ini menjadi tantangan besar karena sampah-sampah yang tersangkut harus dibersihkan secara berkala.
“Pengelolaan lingkungan untuk saluran air ini memang harus komperhensif dari hulu ke hilir. Saya lihat banyak warga yang mulai sadar. Saya harap bisa jadi program kerja pemerintah supaya Kota Surabaya makin indah” Pungkasnya.