MC, Surabaya- Kepala Kominfo Surabaya Fikser terkesan aplikasi buatan peserta pelatihan IT Yayasan PLAN Internasional Indonesia. Dalam kesempatanntannya Fikser mengatakan bahwa aplikasi terkait Stunting dan parenting yang dibuat oleh peserta pelatihan merupakan hal yang menarik dan bisa dikolaborasikan dengan Pemerintahan Kota Surabaya.
Aplikasi buatan kaum muda asal Surabaya tersebut bisa dikolaborasikan dengan salah satu aplikasi Sayang Warga milik Pemkot.
“Pertama tentang stunting sebenarnya kemudian ada di aplikasinya sayang warga . aplikasi digital (mereka) menggunakan berbasis di IA (inteligencia artificial). Jadi bagaimana cara mengukur berat badannya tinggi , lingkar badan itu dengan menggunakan teknologi IA ,itu menarik”.
“Tapi menganalisa kebutuhan intervensi kepada bayi itu yang belum nampak ,mungkin dengan diskusi dengan kami ,kami ingin menyempurnakan apa yang mereka buat . Karena karya mereka, kami di pemerintahan yang menggunakan (aplikasi tersebut) tahu benar kebutuhan Apa yang bisa mereka akomodir (di aplikasi yang mereka buat) “. Terang Fikser.
Seain itu , Fikser Mengapresiasi aplikasi tentang Parenting yang dibuat salah satu peserta pameran Yayasan PLAN Internasional Indonesia tersebut. Pihaknya siap berkolaborasi lebih lanjut untuk bekerja sama.
“Aplikasi Parenting , dimana program Pak Walikota Surabaya lagi renovasi semua Balai RW yang dipakai untuk melakukan sinau bareng , Parenting yang salah satunya pelayanan Parenting. Bagaimana ini kami ingin dalami”. Lanjutnya.
“Kami baru bikin baru masukkan ke dalam satu aplikasi kami pada apa Sayang warga , kalau mereka punya aplikasi bagus, Mungkin kami bisa kolaborasi dengan mereka , kita justru ikuti anak-anak muda. Mereka punya karya mungkin Kemudian kami bisa apresiasi di pemerintah kota” . Terang Fikser.
Sebelumnya diberitakan bahwa dalam mengimplementasikan program nya, Yayasan PLAN Internasional Indonesia menggelar pameran dan workshop pada Selasa 18 Juli 2023 di Hotel Santika Gubeng Surabaya.
Acara yang diprakarsai oleh INCO Academy tersebut di selenggarakan serentak di kota Bandung. Dimana terdapat lebih dari 14 854 pemuda telah mendaftar dalam pelatihan Work In Tech di Jawa Barat dan Jawa Timur yang peserta nya direkrut dari keluarga marginal yang siap bergabung dengan tenaga kerja digital dan menjawab tuntutan pasar.
Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia, menyatakan bahwa program Work in Tech membenkan kesempatan untuk menjembatani kesenjangan antara keterampilan dan lapangan kerja bagi individu muda di industri teknologi.
“Kami sangat bangga melihat pertumbuhan dan perkembangan para peserta, termasuk para wanita muda dan orang dengan disabilitas yang telah membuktikan kemampuan mereka melalui Work m Tech. Kami yakin bahwa berinvestasi pada pemuda dan potensi mereka adalah hal yang penting untuk mendorong inovasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dini dalam Acara Penutupan Work in Tech, Surabaya, Selasa (18/7).
“Program ini telah menunjukkan komitmen terhadap inklusivitas, dengan 397 peserta disabilitas yang aktif terlibat dalam program ini. Selain itu, program ini juga melibatkan lebih dari 6.000 wanita muda, yang menunjukkan dedikasi organisasi dalam memberdayakan wanita muda di industn teknologi. Seluruh peserta, termasuk kelompok tersebut, telah mendapatkan dukungan berupa akses sertifikasi dukungan IT Google yang tersedia di Coursera, serta pengembangan soft skills yang difokuskan pada kesiapan kerja, termasuk kesadaran gender”. Terang Dini
“Mereka juga telah mendapatkan keterampilan tambahan dalam pemasaran digital dan pemrograman web junior, serta berpartisipasi dalam bootcamp IT dan proyek mini yang melibatkan 780 peserta dari Jawa Barat”. Terang Dini.
Sedangkan Fiona Madigan selaku INCO APAC Lead, mengungkapkan keberhasilan yang dicapai dari program pertama kelompok ini di Indonesia. “Awalnya, kami bertujuan untuk memberikan beasiswa hanya kepada 10.000 individu, tetapi responsnya melebihi harapan, dengan lebih dari 14.000 pendaftar pada akhir Work in Tech”. Terang Fiona.
“Hal ini menunjukkan potensi besar dan permintaan pelatihan IT di Indonesia. Melalui program ini, kami juga memberikan dampak yang signifikan pada kehidupan para individu muda ini, berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya,” ungkap Fiona.
“Keberhasilan dari kegiatan ini juga didukung oleh mentor-mentor yang sangat berkompeten, yang merupakan fitur khas dari pelatihan IT di Plan Indonesia. Peserta telah mendapatkan manfaat dan berbagai penempatan, termasuk magang, kesempatan kerja, pendidikan formal, dan kursus singkat”. Kata Fiona.