oleh

Upacara Hari Jadi,Budayawan Setuju Taman Prasasti

-Berita, Daerah-29 views
wa

Mediacentral.info-Upacara Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke 1904 hari ini 18 September 2023 juga digelar di Desa Bulusari Gempol Pasuruan, karena di Bulusari inilah terdapat Prasasti Cungrang yang dianggap sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Pasuruan.

Upacara yang dipimpin Camat Gempol, Komari, juga dihadiri anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dan beberapa budayawan bersama Ketua Forum Pamong Kebudayaan (FPK) Pasuruan, Cucuk Agung Setiyono.

Sambutan tertulis Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang dibaca oleh Camat Gempol, banyak berisi tentang kemajuan yang dicapai Pemerintah Kabupaten Pasuruan selama ini.

Sementara itu, Agung panggilan akrab Ketua FPK Pasuruan ditanya tentang rencana Pemerintah Desa Bulusari membangun taman dengan ikon prasasti Cungrang, pihaknya merasa bangga, karena sudah selayaknya masing-masing daerah termasuk desa bisa menonjolkan potensi dan kearifan lokalnya dalam bentuk taman ikonik seperti Patung Pak Sakera di Kolursari Bangil yang dekat dengan Makam Pak Sakera.

Bahkan Agung menjelaskan jika sudah banyak daerah yang membangun taman dengan ikon potensi daerahnya, misal Kota Batu dengan ikon Buah Apel dan Pamekasan dengan ikon Arek Lancor.

“Kami sangat mendukung langkah Pemdes Bulusari yang sedang membangun taman ikonik dengan menampilkan replika Prasasti Cungrang” ujar seniman Mocopat ini.

Senada dengan Agung, Doddy Affandi pengurus FPK bidang Ritus menambahkan, jika pembuatan replika apapun di area taman, selain menambah nilai estetika juga akan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat pengunjung atau wisatawan ingin melihat yang asli.

Bahkan kegiatan ritual dan acara sakral tidak mungkin digelar di taman, pasti di tempat yang sebenarnya, misal, ketika orang berziarah ke makam Pak Sakera, tidak mungkin dilakukan di area patungnya, pasti di makamnya, begitu juga dengan Prasasti Cungrang.

“Replika atau duplikat apapun akan menambah keindahan taman, dan tidak mungkin para spiritualis melakukan ritual di taman rekreasinya, pasti dilakukan di mana makam atau prasasti asli itu berada” pungkas budayawan muda asal Prigen ini.

Editor
Agus pengampon suroboyo

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed