Komitmen HIPSI Dalam Cetak 1 Juta Santri Wirausaha.

Berita124 Dilihat

MC, Surabaya- Himma Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) memiliki program Renstra sebagai pedoman dalam menjalankan roda organisasinya. Dalam perjalanannya semenjak dibentuk 10 tahun yang lalu, HIPSI sendiri memiliki visi menghimpun dan menumbuhkan wirausaha santri.

Dengan target mencetak 1 juta santri sebagai pengusaha, Hipsi mewujudkan Visi nya melalui misi yang dijabarkan dalam program yang dirumuskan 5 hingga 25 tahun di Rakernas.

Hal tersebut disampaikan Sulaiman selaku Ketua Umum HIPSI periode 2018-2023 pada Musyawarah Nasional (Munas) Ke-3 di Hotel Narita Surabaya, Sabtu 11 November hingga Minggu 12 November 2023.

Pada acara tersebut, Selain sebagai momentum pertanggungjawaban organisasi pengurus pusat dalam satu periode 5 tahun terakhir 2018-2023, Musyawarah Nasional akan menentukan penerus tongkat estafet kepemimpinan nasional,ajang pemilihan Ketua Umum baru yang akan menggantikan Sulaiman selaku Ketua HIPSI sebelumnya.

Pada kesempatannya, Sulaiman menyampaikan bahwa selama kepemimpinannya, dirinya telah melaksakan beberapa program dalam pengembangan dan perluasan organisasi.

“Alhamdulillah untuk mencapai itu selama 5 tahun ini walaupun kita ada kendala pandemi, Selain Kita pengembangan organisasi, perluasan organisasi dengan melantik DPW HIPSI Aceh, DPW Kendari, DPW Jateng dan seterusnya supaya organisasi lebih tertata”. Kata Sulaiman.

“Sebagai tata kelolanya juga lebih baik, kita pun dalam mewujudkan itu semua, kita membuat beberapa pelatihan tidak hanya kita ilmu dan keterampilan, tapi kita juga ada beberapa hal yang harus dikuatkan di awal. yakni penguatan niat”. Terangnya.

“Kemudian penguatan akhlak yakni konsisten, komitmennya, budi pekerti luhurnya. Dan selanjutnya adalah penataan mindset yang itu penting sekali, karena kebanyakan dari kita kalau punya uang dibelikan sesuatu supaya tampak kaya jadi ini yang tidak kita harapkan. Tapi bagaimana kalau punya uang dibelikan sesuatu supaya tambah kaya, tambah manfaat”. Lanjutnya.

Selain itu Pria yang lebih akrab dipanggil mas Lehman ini menyampaikan bahwa dilakukannya pemberian bekal ilmu ya dan pemberian ketrampilan merupakan hal penting dalam melaksanakan program tersebut.

“Setelah pemberian keterampilan, baru pendampingan modal, pendampingan pasar. Ini yang selama ini kita lakukan ini terutama untuk santripreneur/santri aktif. Demikian juga untuk sosiopreneur santri yang masih baru mulai usaha”. Terang Sulaiman

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed