MC,Surabaya- Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Perayaan natal Nasional di tahun 2023 ini merupakan bentuk perwujudan kesatuan dan persatuan. Selain itu sebagai rasa persaudaraan hubungan kebangsaan dan kemanusiaan agar selalu tetap terjaga.
Selain itu, dirinya berharap bahwa semangat Natal harus menggerakkan umat Kristen dan umat Katolik untuk terlibat aktif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama
Hal itu dikatakannya pada sambutan di Perayaan Natal Nasional 2023 di Graha Bethany Surabaya pada Rabu, 26 Desember 2023.
Acara tersebut dihadiri antara lain Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kominfo Budi Arie, seluruh Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kakanwil) Seluruh Indonesia, Gubernur Provinsi Jawa Timur, Walikota Kota Surabaya, PGI, KWI serta Belasan Ribu Umat Kristiani yang hadir di Graha Bethani.
Lanjut Pria yang akrab disebut Gus Yaqut tersebut bahwa tema Natal tahun ini mengajak semua umat beriman untuk masuk dalam karya penyelamatan Tuhan dan menyambut sang juru selamat agar mengalami damai sejahtera.
“Damai sejahtera sebagai suasana hidup yang damai, rukun dan tentram, tidak hanya berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi juga hubungan antara sesama umat manusia dan antara manusia dengan alam semesta”. Terang Menag Yaqut Cholil Qoumas.
“Sebagaimana kita tahu bahwa Indonesia merupakan bangsa besar yang penuh dengan keberagaman suku, keberagaman ras agama tradisi adat istiadat dan juga bahasa”. Lanjutnya.
“Kebaikan Tuhan begitu nyata tercurah di negeri ini karena kita dipersatukan di tengah perbedaan yang ada, bukan serta-merta biasa, namun untuk menjadi teladan bagi bangsa negara bangsa dan negara lain di dunia ini”. Sambungnya.
Selain itu, Gus Yaqut menyampaikan bahwa makna Natal menganjurkan bahwa sebaiknya kehidupan yaitu penuh dengan kesederhanaan, berbagi kasih, kegembiraan, kedamaian sesama manusia.
Hal tersebut dapat dituangkan melalui sikap melayani & mengayomi melalui tindakan yang berkarakter yang akan berdampak kebaikan, serta melalui hati dan konstruksi pikiran positif yang terus membangun.
“Tidak lupa semangat Natal juga harus menggerakkan umat Kristen dan umat Katolik untuk terlibat aktif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat untuk mewujudkan kesejahteraan bersama”. Terangnya.
“Mari kita terus memohon kepada Tuhan agar Indonesia yang kita cintai ini tetap dan selalu dalam damai. Kita semua diberikan kekuatan untuk menjaga dan memelihara persaudaraan kita. Menemukan sebanyak mungkin persamaan dari hal yang berbeda. yang sama jangan dibedakan, yang beda tidak perlu disamakan”. Lanjutnya.
Menag Yaqut menegaskan bahwa menyamakan segala sesuatu itu adalah hal yang mustahil. Tidak ada hidup bersama yang tidak plural. Serta tidak ada sejarah yang tidak ditandai dengan kemajemukan.
“Pluralitas adalah ciri kodrati tata realitas, entah itu realitas natural maupun kultural. karena itu penolakan terhadap pluralitas sesungguhnya juga penyangkalan terhadap realitas. Berbeda tidak dilarang, tetapi perpecahan dan pertengkaran, tidak pernah bisa dibenarkan”. Tegas Gus Yaqut.