MC, Surabaya- Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Pj. Sekdaprov Jatim) Bobby Soemiarsono, menghadiri serangkaian kegiatan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur (DWP Jatim) yang digelar menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024, di Gedung Islamic Center Surabaya, Rabu (17/7/2024). Pada momen itu, Ia mengatakan, pembentukan karakter anak sejak usia dini itu penting dilakukan.
“Saya menyambut baik pelaksanaan seminar penguatan pendidikan karakter bagi anak dan orang tua kali ini, karena anak adalah generasi penerus yang memiliki peran strategis bagi eksistensi bangsa dan negara. Dan setiap anak perlu mendapat kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal baik fisik, mental maupun sosial. Sehingga pembentukan karakter anak sejak usia dini itu penting dilakukan,” tutur Bobby dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Bobby menerangkan, dalam rangka mewujudkan perkembangan karakter anak, maka penguatan pendidikan karakter sangat diperlukan. Pendidikan karakter sendiri merupakan aspek penting yang menunjang perkembangan anak dan harus dilakukan sejak usia dini, hal ini karena saat memasuki usia emas anak sudah mulai terjadi pembentukan karakter pada individu seorang anak. Sehingga diharapkan anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.
“Pendidikan karakter bisa dilakukan di keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitarnya. Keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang ada di lingkungan kita. Tentunya seorang anak harus merasa aman dan nyaman berada di lingkungan keluarga, karena kalau seorang anak sudah tidak aman dan nyaman di lingkungan keluarga, perkembangan dan pertumbuhan anak ini pasti akan terganggu. Ini akan sangat merugikan, tidak hanya bagi keluarga yang bersangkutan, tetapi bagi bangsa dan negara. Karakter itu harus dibentuk sejak usia dini,” terang Bobby.
Pembentukan karakter pada anak ini, menurut Bobby, kadang-kadang terlewatkan karena para orang tua memandang sebatas pemenuhan materi saja kepada anak. Tanggung jawab kita di dalam mendidik anak itu dilupakan, padahal bukan itu yang diharapkan oleh seorang anak, melainkan orang tua atau keluarga yang bisa berkomunikasi baik dengan anak-anaknya.
“Anak-anaknya dapat menyampaikan keinginan, kemauan dengan bebas kepada orang tuanya. Sehingga apa yang menjadi bagian pertumbuhan anak tidak ada yang terlewatkan, karena bagaimanapun pembentukan seorang anak ini akan sangat dipengaruhi dengan kondisi yang ada di dalam rumah masing-masing. Jadi jangan asal sudah dipenuhi materi, baju, sepatu, dan lain sebagainya maka dipastikan anak ini akan baik-baik saja secara mental untuk membentuk kepribadiannya,” tukas Bobby.
Melihat perkembangan teknologi informasi yang pesat berkembang, Bobby mengimbau, agar para orang tua juga harus bijak menjaga anaknya dalam menggunakan teknologi informasi. Jangan sampai anak-anaknya terkontaminasi hal-hal negatif dari alat-alat teknologi informasi seperti handphone, laptop, tab, dan lain sebagainya sehingga mendapatkan informasi yang tidak tepat.
“Nah, ini akan mengacaukan pembentukan karakter seorang anak di masa depan. Disinilah peran keluarga dan orang tua itu menjadi penting sehingga yang dikomunikasikan kepada anak adalah hal-hal yang positif. Anak diharapkan menjadi mandiri ya, kemudian juga mempunyai pemikiran yang positif terhadap kegiatannya sehari-hari,” ujar Bobby.
Dengan terbentuknya karakter pada anak, Bobby menuturkan, maka diharapkan kelak bisa menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur yang berdasarkan BPS angka IPM Jawa Timur terus membaik hingga akhir 2023.
“Per 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65 meningkat 0,6 poin dibanding tahun 2022 yang sebesar 74,05 dan meningkat 3,15 % selama periode 2019 sampai 2023. Yang lebih penting lagi dengan SDM yang berkualitas, kita akan mampu memujudkan Indonesia Emas 2045,” ungkap Bobby.
Melalui seminar yang digelar DWP Jatim menjelang Hari Anak Nasional 23 Juli ini, Bobby berharap dapat memberikan ruang bagi peserta untuk saling belajar dan mengembangkan diri hingga mampu memberikan kontribusi yang nyata dalam kemajuan keluarga dan masyarakat.
“Secara khusus terkait pelaksanaan pelatihan membuat olahan makanan merupakan media untuk belajar menu baru bagi ibu-ibu yang tergabung dalam DWP Provinsi Jawa Timur. Selain itu, harapannya setelah mengikuti pelatihan ini peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat untuk meningkatkan pendapatan keluarga sebagai tambahan untuk mendukung ekonomi keluarga,” pungkasnya.
Diketahui, DWP Jatim menggelar berbagai rangkaian kegiatan untuk pelaksanaan program kerja DWP Jatim Bidang Pendidikan dan Ekonomi, menjelang peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2024 serta menyongsong Hari Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024. Kegiatan semacam ini pertama kali diadakan DWP Jatim berkolaborasi dengan berbagai stakeholder.
Adapun rangkaian kegiatan yakni, pertama Seminar Penguatan Pendidikan Karakter Anak, dengan peserta pelajar SMA/SMK dan anggota DWP instansi provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 300 orang. Kedua Penandatanganan Komitmen Bersama Pencanangan Gerakan Tuntas Belajar di Provinsi Jawa Timur dalam Mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2024. Ketiga, Pelatihan Kewirausahaan DWP Preneur, dengan peserta 200 orang dari anggota DWP instansi provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Timur. Keempat, Lomba Mewarnai Anak PAUD, dengan diikuti total 281 anak. Dan kelima, Layanan Rumah Tumbuh Kembang Anak Pelangi Hati. (vin/ ).