Mediacentral.info-Sulteng, Setelah diusulkan pembangunan 6 jembatan dimana sudah terlaksana dua box Culfert, di desa Pelempea kecamatan Pipikoro kabupaten Sigi provinsi Sulawesi Tengah , masyarakat meletakkan harapan penuh kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan kelanjutan pembangunan berikutnya.
Berdasarkan ungkapan dari warga bahwa, ruas jalan Peana-Kalamanta merupakan perbatasan antara Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak tempuh hanya 15 KM, tepatnya masuk di kabupaten Luwu. Jadi dengan pembangunan yang terlaksana pada tahun kemarin dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Tengah, satuan kerja Pelaksanaan jalan nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Tengah. Nama pekerjaan Pembangunan Jembatan baru 6 Jembatan, nomor kontrak ; HK.0201/SP-PJ-PK/Bb14.6.2/99, lokasi kegiatan ruas jalan Peana Kalamanta, anggaran Rp.12.748.807.000, sumber dana APBN, Tahun anggaran 2023, tanggal kontrak04 September 2023, masih menjadi pertanyaan masyarakat kapan akan dibangun kembali, karena merupakan akses jalan yang dapat meningkatkan perekonomian.
Hal ini telah dibuktikan dengan pekerjaan yang sudah terlaksana, sehingga dapat selesai dengan baik, walaupun kondisi cuaca saat itu tidak terlalu mendukung serta mengakibatkan sebagian jalan rusak. Sesuai dengan pantauan dari tim wartawan mediacentral.info ketika itu, terlihat sebuah kendaraan truck Proyek mengangkut sebuah besi dapat melewati disaat musim hujan.
Hari ini selasa 30/7/2024 ditemui Ir. Triyono ST, MT yang menjabat sebagai kepala bidang Bina Marga PUPR kabupaten Sigi menjelaskan, ruas Gimpu Peana berjarak 32,4 km, Peana ke Kalamanta 57,44 km, perbatasan Kalamanta dengan Provinsi Sulawesi Selatan hanya 15 km, jadi total jarak keseluruhanya sekitar 90 km menuju ke Provinsi tetangga. Lanjutnya, kemarin ada pekerjaan di Desa Pelempea pembangunan dua box Culfert yang di danai oleh Balai Jalan Nasional Sulawesi Tengah, untuk akses jalan menuju ke sana tembu, sampai batas desa Banasu, kenapa didesa Banasu belum bisa dilewati, karena dibutuhkan sebuah jembatan kata Triyono.
Ada 6 Usulan kami saat itu, 1 jembatan antara Peana ke Kalamanta, yang dilaksanakan sekarang dua box Culfert, jadi di wilayah Pelempea ada beberapa jembatan yaitu Uwe Watu, jembatan Banasu dan ada titik yang telah diusulkan, untuk Dokumen tersebut sudah di sampaikan di Balai Jalan Nasional Sulawesi Tengah kata Triyono.
Terkait dengan akses jalan, Pemerintah kabupaten Sigi sejak Tahun 2015 sudah dibuka sampai di desa Kalamanta, sehingga kendaraan baik Truck atau mobil bisa lewat, bulan lalu terjadi banjir, pemerintah Sigi mengirim Alat berat untuk menangani, jadi kondisi saat ini untuk Peana ke Banasu akses jalanya sudah bisa dilewati Truck atau Mobil kata Triyono.
Banyak masyarakat bertanya soal kelanjutan pembangunan, dengan itu Pihak Pemerintah Sigi sudah menghadap ke Kepala Balai Jalan Nasioanal Sulawesi Tengah menanyakan hal itu, untuk SK yang dibutuhkan sudah diserahkan ke Balai Jalan Nasional Sulteng kata Triyono.
Kami akan selalu siap membantu kelancaran apabila di alokasikan dana dilokasi tersebut, membantu terkait masalahan lahan serta yang lain demi suksesnya pembangunan kata Triyono.
Kalau memang dimungkinkan dipercepat pembangunan itu , kita termasuk salah satu strategis pendukung (IKN), karena diruas tersebut adalah memperpendek jarak antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, dengan cepatnya pembangunan dilaksanakan, saya Optimis akan membawa perkembangan perekonomian di kabupaten Sigi Kata Triyono.
Disini Ir Triyono ST,MT menyampaikan ‘ kami pemerintah Sigi mengharapakan penuh bantuan kepada Balai Jalan Nasional Sulawesi Tengah dapat mempercepat program pembangunan tersebut’. (*F)