Mc.Surabaya – Generasi muda merupakan generasi masa depan suatu negara. Ada beberapa generasi muda yang mempunyai kesempatan belajar sampai ke perguruan tinggi di luar negeri. Mahasiswa yang menuntut ilmu di negeri tetangga memiliki tantangan tersendiri.
Mereka dilatih untuk mandiri karena jauh dari orang tua. Selain perbedaan budaya dan bahasa mahasiswa yang belajar di negeri tetangga juga harus mempunyai kemampuan dalam mengelola keuangan atau perencanaan keuangan dengan baik.
Hal ini, Tim Dosen Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya (FEB Unesa) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan berjudul “Community service program financial planning training at a young age at the Association of Indonesia students in the philippines (PPIF)” di kampus Adventist University of the Philippines (AUP) Philipina, pada hari Minggu (18/8/2024) lalu.
Tim yang diketahui oleh Mariana dan beranggotakan Ambar Kusumaningsih dan Susi Handayani. Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia Filipina (PPIF) mengikuti pelatihan terkait perencanaan keuangan di usia muda.
Ketua Tim PKM Akuntasi FEB Unesa Mariana menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tri dharma perguruan tinggi dengan melaksanakan pelatihan perencanaan keuangan di usia muda pada mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh kuliah di Philipina.
“Kenapa hal ini penting? Karena masa muda merupakan masa persiapan. Termasuk, persiapan untuk memperoleh sumber finansial yang pada akhirnya diharapkan bisa hidup sejahtera di masa sekarang maupun masa depan,” ujarnya dalam keterangan pers diterima oleh redaksi, Senin (26/8/2024).
Mariana menjelaskan, fenomena anak muda yang terjebak pada paylater, pinjaman online, gaya hidup yang hedonism akan membawa masalah keuangan jika tidak sejak dini diberikan wawasan dan skill dalam perencanaan keuangan yang baik.
“Masa depan milik mereka yang menyiapkan hari ini. Perencanaan keuangan merupakan suatu proses dimana seorang manusia berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut,” kata Mariana sapaan akrabnya.
“Tujuan keuangan melalui pengembangan dan implementasi rencana keuangan yang comprehensive. Tak hanya itu, peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” tuturnya.
Sementara itu, Mahasiswa AUP asal Menado sekaligus peserta pelatihan, Jennifer Pasuhuj mengatakan bahwa kuliah itu masa depan dan juga paham mengelola keuangan sendiri dengan baik.
“Kuliah disini (Filipina) untuk masa depan saya dalam mengejar impian. Tak hanya itu, juga penting bagi saya mengelola keuangan dengan baik dikarenakan jauh dari orang tua,” tukasnya.
Sejalan, Ketua PPIF sekaligus co. assiten dokter Alne Hendriks menyampaikan bahwa generasi muda harus disiplin dalam mengelola keuangan dengan perencanaan yang baik. Menurut dia, ini merupakan tantangan mereka ketika jauh dari orang tua terkadang ada pengeluaran tak terduga.
“Seperti yang disampaikan saudara Delvin yang berkata, tiba-tiba diajak teman makan di luar, tapi kita bayar sendiri-sendiri. Artinya, dari ini kita harus paham mengelola keuangan baik karena mau menolak pun tidak enak,” imbuhnya.
Alne mengatakan bahwa pentingnya kita memiliki dana darurat, sehingga dalam perencanaan keuangan anak muda harus bisa menentukan tujuan keuangan.
“Tujuan keuangan yang relevan dengan anak muda adalah membuat dana darurat, jangan berhutang jika tidak terpaksa, disiplin menyisihkan uang saku untuk tabungan /investasi,” jelasnya.
“Membuat passive income, membeli aset pribadi yang produktif, menyiapkan dana tambahan untuk studi lanjut, mencari sumber pendapatan tambahan, dan pengembangan diri serta berbagi,”pungkasnya.