Magetan Media Center. Sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, melalui P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) dari BBWS Bengawan Solo kembali kucurkan dana sebesar 195 juta di Desa kuwon Kecamatan Karas Kabupaten Magetan Jawa Timur bangun saluran irigasi dari program tersebut.
Yang mana dari program tersebut sengaja di peruntukan dan sangat penting dalam rangka peningkatan perekonomian melalui produksi pangan para petani.
Terkait hal ini, sebagaimana yang diutarakan Kepala Desa Kuwon Sukati mengatakan saat ditemui awak Media Central bahwasanya mengenai pembangunan dari program tersebut tujuan nantinya untuk meningkatkan produktivitas pertanian serta juga sebagai guna menjaga ketersediaan air di areal persawahan warga.
“Pembangunan yang tengah di kerjakan saat ini oleh Kelompok Hippa beserta anggota semua dikerjakan secara swakelola melibatkan masyarakat setempat. Lokasi di Pesawaha Mojogelar dengan pengerjaan panjang volume 300 M, tapi kita realisasikan sampai 350 M, sebagian dari swadaya masyarakat, “ungkapnya saat ditemui ,Sabtu (21/9/2024).
Lanjutnya, “Harapan saya terkait pembangunan program tersebut semoga nantinya para petani sangat terbantu. Dan diharapkan juga semoga pengerjaan cepat terselesaikan supaya masyarakat petani nantinya bisa segera merasakan manfaatnya dari mengolah lahan sampai mengatur ketersediaan air, “kata kepala desa Kuwon.
Sementara dilokasi pembangunan Saliman selaku Ketua Hippa Tani Utomo yang juga ditemui awak Media Center juga menguraikan bahwasanya pembangunan saluran irigasi yang tengah dikerjakan dari program P3TGAI ini memang benar di kerjakan dengan panjang 360 M.
“Panjang volume yang tengah kita kerjakan ini 360 M, dan 50 M penambahandari swadaya masyarakat. Dalam pembangunan saluran nantinya kita kerjakan dalam bentuk plester, dengan lantai berupa batu muka. Dengan lebar lantai 40 CM, saluran U nya 40 CM, serta kanan kiri samping 30 M, dan ketinggian 50 CM, “ungkapnya menerangkan.
Diutarakan juga mengenai pembangunan yang tengah dikerjakan tersebut baru mencapai sekitar 30%. Serta juga dalam pemanfaatan nantinya dalam mengaliri area persawahan sekitar 50 hektar lebih.
Masih kata Saliman, “Harapan saya pengerjaan pembangunan ini cepat terselesaikan, supaya masyarakat petani nantinya bisa segera merasakan manfaatnya dalam mengelola lahan serta mengakses air irigasi tanpa ada kesulitan dalam hal pengairan”.
Tak luput pula di akhir pertemuan Ketua Hippa Tani Utomo juga menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak terkait, karena dengan adanya bantuan program tersebut masyarakat petani merasa terbantu, dalam hal ketersediaan air untuk mengaliri persawahan maupun pengolahan lahan pertanian yang ada di desa Kuwon. (Spr)