Pj Sekda Prov Jatim Beri Sambutan Di East Java Halal Industri Festival : “Jawa Timur Menuju Pusat Pengembangan Industri Halal di Indonesia”

Berita46 Dilihat

MC, Surabaya- Pemprov Jatim menggelar pameran East Java Halal Industri Festival pada 30 Oktober 2024 di Hotel Novotel Samator Surabaya. Event tersebut bertema sinergi dan kolaborasi menuju Jawa Timur sebagai pusat industri halal di Indonesia.

Hadir dalam acara ini diantaranya Pj Sekda Prov Bobby Soemiarsono, Kadis Perindag Iwan, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Peternakan dan ribuan undangan lainnya.

Dalam sambutannya Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Acara ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menggeliatkan halal lifestyle dan mewujudkan Jawa Timur sebagai pusat pengembangan industri halal di Indonesia.

Bobby Soemiarsono menyebutkan bahwa melalui sinergi, kolaborasi, serta berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh semua pihak, perekonomian Jawa Timur tumbuh impresif sebesar 4,9 persen year on year pada triwulan 2 tahun 2024. Capaian ini mencatatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terkini sepulau Jawa. Selain itu, realisasi investasi di Jawa Timur pada triwulan 2 tahun 2024 meningkat signifikan sebesar 14,3 persen year on year dan menjadi salah satu yang tertinggi di Indonesia.

“Terdapat tiga sektor utama yang menopang struktur ekonomi Jawa Timur, yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor pertanian. Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 30,82 persen terhadap BDRB Jawa Timur”. Terang Bobby.

“Sektor perdagangan memberikan kontribusi 18,78 persen, dan sektor pertanian memberikan kontribusi 11,81 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 39,58 persen terhadap BDRB Jawa Timur”.Lanjutnya

Bobby Soemiarsono menekankan bahwa sektor industri pengolahan merupakan tulang punggung utama ekonomi Jawa Timur. Pada triwulan 2 tahun 2024, BDRB sektor industri pengolahan mencapai 238,96 triliun rupiah dan memberikan kontribusi terbesar terhadap pembentukan BDRB Jawa Timur, yaitu sebesar 30,82 persen.

“Sub-sektor terbesar pada sektor industri pengolahan adalah industri makanan minuman, yang merupakan sektor pemberlakuan mandatori halal tahap awal”.Sambungnya.

Bobby melanjutkan bahwa Industri halal tidak lagi menjadi pelengkap kemajuan perekonomian suatu bangsa, namun menjadi bagian penting dalam pembangunan perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi syariah dan halal lifestyle dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan sumber-sumber pendorong pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan.

“Dalam laporan State of the Global Islamic Indicator Report 2023-2024 disebutkan bahwa umat Islam dunia menghabiskan sekitar 2,29 triliun US Dollar pada tahun 2022 di sektor makanan minuman, farmasi, kosmetik, produk pakaian, fashion, travel, dan pariwisata, serta media entertainment. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 9,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya”. Sambungnya

Menurutnya, Salah satu faktor penggerak perkembangan ekonomi Islam adalah populasi muslim yang terus meningkat. Pada tahun 2023, populasi muslim dunia melampaui 2 miliar jiwa, yang mewakili lebih dari 25 persen populasi global.

“Jumlah penduduk muslim dunia diperkirakan akan terus bertambah sehingga pada tahun 2050 akan mencapai 2,8 miliar jiwa dan merupakan 30 persen dari populasi dunia. Peningkatan angka tersebut tentu akan sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap produk industri halal”. Lanjutnya.

“Indonesia, dengan jumlah populasi masyarakat muslim terbesar kedua di dunia, merupakan salah satu negara dengan potensi yang menjanjikan dalam pengembangan produk maupun jasa berbasis jaminan halal. Namun, untuk menjadi pemain utama di pasar industri halal global tentu tidak mudah, mengingat persaingan global yang ketat”. Sambungnya..

“Pemerintah Indonesia bertekad untuk menjadi pemain utama di pasar industri halal global dengan menyusun Master Plan Industri Halal Indonesia , yang dilaksanakan melalui roadmap pengembangan industri halal dari tahun 2023 hingga 2029. Roadmap ini bertujuan sebagai panduan untuk semua pemangku kepentingan dalam mencapai visi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia”. Lanjutnya.

Selain itu Bobby menyampaikan bahwa sebagai provinsi dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa atau setara dengan 15,3 persen penduduk Indonesia, Jawa Timur berpengaruh pada dinamika nasional dengan kontribusi sebesar 14,43 persen pada ekonomi nasional di semester 1 tahun 2024.

“Selaras dengan visi Indonesia untuk menjadi pusat industri halal dunia, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bertekad untuk menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri halal di Indonesia”.Terang Bobby.

Bobby juga menjelaskan terdapat beberapa program kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung pengembangan industri halal di Jawa Timur antara lain:

  1. Penguatan rantai nilai industri halal atau Halal Value Chain dari hulu ke hilir, melalui kawasan industri halal yang berlokasi di Sidoarjo.
  2. Fasilitasi sertifikasi halal bagi industri skala kecil dan menengah, dengan jumlah sertifikasi halal yang terbit bagi pelaku usaha di Jawa Timur hingga 30 September 2024 sebesar 369.646 sertifikat.
  3. Fasilitasi sertifikasi halal rumah potong hewan.
  4. Penguatan SDM halal melalui peningkatan kuantitas dan kualitas SDM halal, termasuk auditor halal.

“Dengan sinergi dan kolaborasi yang terus dibangun, diharapkan industri halal di Jawa Timur dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional”. Ungkap Bobby.


Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, juga menyampaikan bahwa langkah-langkah strategis yang telah dipersiapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian, didukung oleh Dinas Peternakan, MUI, Kemenag, dan berbagai pihak terkait, akan terus diperkuat. Program ini sesuai dengan RPJMD 2019-2024, yang tertuang dalam program-program pembangunan periode sebelumnya, dan akan dilanjutkan ke depan untuk memperkuat produk industri halal di Jawa Timur.

Dalam kesempatan ini, Bobby Soemiarsono juga menyampaikan apresiasi dari Pemprov kepada para pelaku industri halal, termasuk yang memproduksi dan rumah potong hewan (RPH). Dukungan ini diharapkan dapat mendorong sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah daerah.

“Produk terbesar yang diekspor adalah makanan, mulai dari bahan baku hingga proses produksinya yang tetap dijaga sesuai kaidah-kaidah halal. Dengan menjaga standar halal, diharapkan produk makanan dari Jawa Timur dapat diterima di pasar global”. Ungkap Bobby Soemiarsono.



Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed