MC, Sumenep- Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim menyiagakan Kapal Gandha Nusantara 2 (GN 2) di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep sebagai rumah sakit terapung guna mendukung program Yankes Bergerak yang berlangsung 25 hingga 28 Oktober 2024.
Program yang berkolaborasi dengam Dinas Kesehatan Jatim tersebut akan memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil di Kepulauan Sapudi, yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap fasilitas medis.
Kapal Gandha Nusantara 2 memiliki fasilitas kesehatan yang memungkinkan pelaksanaan layanan kesehatan bergerak. Sebagai rumah sakit terapung, GN 2 memiliki peran yang sangat penting dalam upaya memberikan layanan kesehatan yang cepat dan efektif, terutama bagi masyarakat di pulau-pulau terluar yang kesulitan mengakses fasilitas medis. Dalam kegiatan kali ini, GN 2 juga membawa peralatan kesehatan untuk mendukung tindakan medis yang dimungkinkan dilakukan di kapal.
Program Yankes Bergerak ini melibatkan sejumlah tenaga medis yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan tenaga kesehatan pendukung lainnya. Mereka akan memberikan layanan kesehatan langsung di atas kapal GN 2, termasuk pemeriksaan kesehatan umum, tindakan operasi ringan, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat setempat. Tim medis memberikan layanan intensif kepada masyarakat yang membutuhkan perawatan, serta melakukan deteksi dini terhadap penyakit yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Sebagai pelaksana utama kegiatan ini, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berperan penting dalam memastikan Kapal Gandha Nusantara 2 siap beroperasi sebagai fasilitas kesehatan terapung. Selama program ini berlangsung, Dishub Jatim bertanggung jawab atas kelancaran operasional kapal, termasuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh tenaga medis dan pasien yang menerima layanan di atas GN 2. “Kami dari Dishub Jatim selalu berkomitmen untuk mendukung program-program yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama di wilayah kepulauan,” ujar perwakilan dari Dishub Jatim.
Program Yankes Bergerak di Pulau Sapudi ini diharapkan menjadi solusi efektif bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke fasilitas kesehatan di daratan. Program ini juga mencakup edukasi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan, serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit.
Dengan adanya Kapal Gandha Nusantara 2, masyarakat Pulau Sapudi kini dapat merasakan manfaat dari layanan kesehatan yang berkualitas meskipun berada di lokasi yang jauh dari pusat layanan medis utama.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengapresiasi program Dinas Kesehatan Jatim bersama seluruh jajaran dari tim tenaga kesehatan dan tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya yang telah memberikan layanan Kesehatan bagi masyarakat kepulauan.
“Saya berharap Program Yankes Bergerak terus dilakukan secara kontinyu. Para tenaga medis, tenaga kesehatan dan tenaga pendukung lainnya harus menjemput bola dengan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat kepulauan,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (30/10).
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, Pemprov Jatim berkomitmen menghadirkan layanan kesehatan yang paripurna di daerah kepulauan. Masyarakat yang berada di kepulauan harus diintevensi dan dijangkau agar layanan kesehatan Jatim bisa terus merata dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Menghadirkan layanan kesehatan berkualitas ke daerah kepulauan membutuhkan effort yang besar. Terbukti Dinkes Jatim mampu merealisasikannya dengan baik, sistematis, dan tepat sasaran,” terangnya.
Dengan beranggotakan 57 orang, Pj. Gubernur mengatakan bahwa Tim Yankes Bergerak yang berangkat ke Pulau Sapuri terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat, tenaga farmasi dan tenaga pendukung lainnya.
Mereka berasal dari Dinkes Jatim, RSUD Dr. Soetomo, RSUD Haji, RSUD M.Noer Pamekasan, RSUD Dungus, RS Mata Masyarakat Jawa Timur, RSUD Moh. Anwar Sumenep, Dinkes Kabupaten Sumenep, IBI Provinsi Jawa Timur, Griya Sehat Madasakti Sumenep, Poltekkes Malang, Dinas Kominfo Jatim, Dishub Jatim dan media massa.
Demi mengoptimalkan layanan Kesehatan penyakit menular (penyakit TBC), peralatan medis canggih pun di boyong ke Sapudi yakni Portable x-ray yang dapat digunakan untuk melakukan penemuan kasus TBC dan infeksi laten tuberculosis (ILTB) pada kontak serumah kasus TBC.
Alat ini, ditempatkan pada dua titik yang menjadi pusat pelayanan dan tindakan yakni di Puskesmas Gayam serta Nonggunong secara bergantian.
“Portable x-ray dilengkapi teknologi AI (artificial intelligence). Jadi, tenaga pemeriksa akan mendapat dua foto. Satu foto standar hasil x-ray dan satu foto yang langsung menunjukkan titik letak TBC di paru komplet dengan penjelasannya,” sebutnya.
Sementara alat canggih lain juga diboyong oleh tim dokter spesialis mata ke Puskesmas Gayam di Pulau Sapudi. Kehadiran alat itu memungkinkan tindakan dengan metode phacoemulsifikasi
“Allhamdulillah operasi katarak dapat berjalan lebih cepat, namun tetap aman. Dari total 314 pasien yang diskrining, sebanyak 56 mendapat tindakan operasi mata. Dengan rincian 33 katarak dan 23 pterigium (grade 3–4),” jelasnya.
Pj. Gubernur menegaskan, kehadiran Yankes Bergerak untuk masyarakat kepulauan ini merupakan pemenuhan hak dasar masyarakat mendapat layanan kesehatan berkualitas secara merata dan tidak pandang bulu.
“Aspek keadilan ini kami wujudkan tidak hanya lewat penyuluhan, tapi juga tindakan medis atau pembedahan yang mungkin baru bisa mereka dapatkan kalau pergi ke kota-kota besar,”sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Prov. Jatim dr. Erwin Astha mengatakan, bahwa Tim Yankes Bergerak telah memfungsikan dan memodifikasi salah satu ruangan di Puskesmas menjadi ruang bedah darurat.
Bahkan, Dinkes Jatim bekerjasama dengan Dishub Jatim juga menyiagakan Kapal Gandha Nusantara 2 (GN 2) di Pulau Sapudi untuk memberikan dukungan layanan termasuk penyiapan alat kesehatan untuk tindakan operasi.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung Program Yankes Bergerak ini. Semoga masyarakat kepulauan mendapatkan manfaat yang optimal dari program ini.” ujar Prof Erwin.
Anggota tim bedah yang juga dokter Spesialis Anestesi Lila Tri Harjana mengungkapkan, kehadiran Tim Yankes Bergerak sudah dinanti oleh masyarakat di Pulau Sapudi. Terbukti sejak hari pertama tim spesialis bedah langsung mendapati kasus hernia inkarserata yang membuat usus di dalam perut terjepit.
Saat itu juga diputuskan operasi darurat di salah satu ruangan Puskesmas Nonggunong yang sebelumnya hanya dijadikan tempat perawatan.
”Hernia memang bukan kasus yang jarang, tapi mayoritas hernia tidak menyebabkan usus terjepit. Karena kalau sudah ada usus yang terjepit, hitungannya jam sebelum menjadi komplikasi yang lebih berat atau pemotongan usus. Untung kejadiannya pada saat tim yankes bergerak sudah tiba, sehingga tertangani,” ujar salah seorang anggota tim bedah yang juga Spesialis Anestesi Lila Tri Harjana.
Perhatian menyeluruh Dinkes Jatim terhadap kondisi kesehatan di Sapudi juga diwujudkan lewat peluncuran Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di area Puskesmas Nonggunong pada Minggu (27/10).
Di dalamnya terdapat pelayanan kesehatan yang sudah terintegrasi mulai bayi, balita, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Topik yang menjadi perhatian di antaranya adalah stunting dan TBC.
Selain penyuluhan, ibu hamil KEK dan Balita Bermasalah gizi juga diperiksa kesehatan dan dilakukan juga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yg bergizi. Dinkes bahkan mendatangkan psikolog untuk memberi kesempatan para siswa di Sapudi berkonsultasi. Kegiatan itu difokuskan untuk menjaga kesehatan mental para generasi muda untuk terwujudnya generasi emas di kepulauan Sapudi. (adi,KI)