MC, Surabaya – Tingkat pengangguran di Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 144.000 orang selama setahun terakhir. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli, mengungkapkan informasi ini pada konferensi pers terkait Keadaan Ketenagakerjaan, yang diadakan pada hari Selasa, 5 November 2024.
Penurunan angka pengangguran ini terjadi dari periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024. Dengan penurunan ini, jumlah total pengangguran di Jawa Timur sekarang mencapai 1,02 juta orang.
Zulkipli menjelaskan bahwa selama periode tersebut, terdapat penyerapan tenaga kerja sebanyak 657,93 ribu orang di Jawa Timur. Pada Agustus 2024, tercatat ada 23,36 juta orang yang telah bekerja. Klasifikasi angkatan kerja tersebut meliputi pekerja penuh, pekerja paruh waktu, dan setengah pengangguran.
“Pekerja Penuh yakni Mereka yang bekerja minimal selama 35 jam per minggu. Pekerja Paruh Waktu yakni Mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain. Sedangkan Setengah Pengangguran yakni Mereka yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dan masih mencari atau menerima pekerjaan tambahan”. Tambah Zulkipli.
“Kemudian Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 mencapai 24,38 juta orang, mengalami kenaikan sebesar 657,93 ribu orang dibandingkan dengan Agustus 2023”. Lanjutnya.
Zulkipli juga menyampaikan beberapa peristiwa penting yang terjadi di Jawa Timur selama periode Agustus 2023 hingga Agustus 2024 yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Terdapat Peningkatan Komoditas Tembakau di Musim panen tembakau didukung oleh musim panas berkepanjangan, yang meningkatkan tenaga kerja di perkebunan dan industri pengolahan tembakau, terutama di Pulau Madura dan daerah tapal kuda”. Jelasnya.
“Selain itu Peningkatan Pekerja pada Komoditas Tebu di Periode musim giling tebu di pabrik hingga akhir tahun meningkatkan jumlah pekerja. Pergeseran panen cengkeh ke bulan Agustus menyebabkan penambahan penduduk yang bekerja di perkebunan cengkeh di kabupaten seperti Trenggalek, Malang, dan Nganjuk”. Terangnya.
Selain itu Zulkipli melanjutkan bahwa Berdasarkan Berita Resmi Statistik, produksi padi pada Agustus 2024 menunjukkan peningkatan dibandingkan Agustus 2023.
“Di bidang Hortikultura Sayuran Umbi Terutama bawang merah, mengalami peningkatan tenaga kerja didukung oleh data dari Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur”. Sambungnya.
“Berbagai event kemerdekaan dan keagamaan meningkatkan penduduk yang bekerja di sektor industri pengolahan makanan dan kesenian. Serta Perayaan yang merata di seluruh kabupaten/kota meningkatkan tenaga kerja di sektor akomodasi dan makanan/minuman”. Lanjutnya.
Zulkipli juga menyampaikan bahwa terdapat Penghentian operasi tambang ilegal dan perpindahan pekerja tambang ke sektor pertanian, serta peningkatan penggalian pasir di beberapa kabupaten seperti Lumajang.
“Dan Proyek perbaikan dan pembangunan infrastruktur menunjukkan peningkatan daya serap tenaga kerja di sektor konstruksi. Penyelenggaraan Job fair yang dilakukan di kabupaten/kota berdampak pada penyerapan tenaga kerja dengan pendidikan SMA/SMK/Diploma/S1/S2”. Terang Zulkipli.
Dengan berbagai upaya ini, Jawa Timur berhasil menunjukkan capaian positif dalam mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sektor ekonomi.