Mediacentral.info-Palu, Banyak kita ketahui dengan adanya Program pemberian label dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan para penangkar bibit durian.
Beda lagi Soal label bibit durian kini menjadi bahan perbincangkan dikalangan para penangkar bibit di kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan harga perlabel jadi turun dan naik, harga pertama Rp 400 (empat ratus rupiah) naik menjadi Rp.700 (Tujuh ratus rupiah). Untuk kenaikan harga label bibit durian tidak jadi masalah dikalangan para penangkar, setelah dimusyawarahkan bersama dan dihadiri dari pihak terkait.
Yang menjadi pertanyaan, Apakah hal ini bisa menjamin kualitas suatu bibit unggulan yang keluar dari penangkaran bibit, jika bibit tersebut diduga tidak memiliki pohon induk yang jelas, sementara sebagian para penangkar memiliki pohon induk resmi sulit mendapatkan label.
ini berdasarkan menurut keterangan para penangkar bibit durian kepada wartawan mediacentral.info pada 1/11/2024 ketika ditemui ditempat penangkaran bibit.
Kembali wartawan menghubungi penangkar pada 8/11/2024 melalui telepon, penangkar yang tidak ingin di sebutkan namanya si (M) mengatakan, memang benar kemarin harga perlabel 400 kini menjadi 700 setelah musyawarah dilaksanakan, akan tetapi sangat disayangkan seperti para penangkar yang memiliki pohon induk jelas serta keresmiaan didalam pembibitan durian dipersulit pengurusan label, kami sudah menerima walaupun harga label dinaikan katanya si M.
ini akan menghambat pemasaran kami selaku penangkar jika terjadi kesulitan dalam pengurusan label bibit durian, karena sesuai fakta dilapangan ada yang di permudah pengurusan label dan ada yang dipersulit kata si M.
Sementara itu dikonfirmasi lewat WhatsApp 082296053xxx isi pesan menyebutkan kami BPSB tidak menjual label pak, kami hanya memproses administrasi,dan memberikan no seri sesuai permohonan dari produsen, karena untuk no seri dan cap dikeluarkan dari bpsb jadi label kami cap dan pemberian no seri dikantor kami. Kalau cari info yang jelas silahkan kekantor, singkat pesan diberikan kepada wartawan.
Disini pihak dinas yang telah dihubungi enggan memberikan informasi tentang harga label bibit durian, untuk lebih lanjut sesuai dengan arahan pihak dinas harus ke kantor, namun sangat disayangkan ternyata hanya tiga staf yang berjaga dikantor menyampaikan kepada para wartawan bahwa ibu dan Bapak yang dimaksud ada perjalanan di Surabaya. (F)