Sambutan Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto Di SINOX-1 : “Pentingnya Kolaborasi untuk Kemandirian Ekonomi Bangsa”

Berita132 Dilihat

MC, Surabaya- Rektor Unair Prof Nasih diwakili oleh Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni di Universitas Airlangga (UNAIR) menghadiri Event StartUp and Innovation Expo / SINOX-1 tahun 2024 pada Rabu 20 November 2024 di Grand city Surabaya.

Event pameran bertema “Hilirisasi Inovasi Teknologi Energi Terbarukan dan Kesehatan Menuju Kemandirian Ekonomi Bangsa” tersebut Digelar oleh BPBRIN ( Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi) Universitas Airlangga bersama beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia.

Seperti yang disampaikan Prof. Dr. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, DVM di Pembukaan SINOX-1, menyampaikan bahwa pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dalam meningkatkan inovasi dan kemandirian ekonomi bangsa.

“Expo ini bukan hanya acara seremonial, tapi momentum untuk meningkatkan kolaborasi dari kedua institusi,” ujar Prof. Bambang. Prof Bambang mengapresiasi kolaborasi antara UNAIR dan ITS dalam SINOX-1 tersebut, serta mengatakan pentingnya kolaborasi yang lebih substantif dalam berbagai program akademik.

Prof. Bambang juga menyebutkan beberapa proyek kolaboratif yang telah dilakukan, seperti pengembangan robot Raisa untuk perawatan COVID-19 di RS. “Banyak produk yang seharusnya bisa diproduksi oleh anak negeri, namun masih diimpor. Kita harus berkolaborasi untuk mendukung kemandirian ekonomi bangsa,” tambahnya.

Expo SINOX-1 dihadiri oleh 13 perguruan tinggi dan menampilkan 70 stand dari UNAIR serta 50 stand dari ITS, termasuk 60 startup yang telah menghasilkan produk inovatif. Prof. Bambang berharap Expo ini dapat menjadi bentuk kolaboratif yang menghasilkan produk inovatif dan mendukung kemandirian ekonomi.

Dirinya menutup sambutannya dengan ucapan terima kasih dan harapan agar ekspo ini memberikan manfaat dan inspirasi untuk meningkatkan inovasi dan kolaborasi. “Mudah-mudahan ini juga akan memberikan manfaat dan inspirasi bagi kita semua,” tutup Prof. Bambang.

Sedangkan Ketua Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga, Dr. Muhammad Nafik Hadi Ryandono, juga menyampaikan bahwa pada pameran bersama antara Universitas Airlangga (UNAIR) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). diikuti, sekitar 60 startup dari UNAIR dan ITS turut serta memamerkan inovasinya.

“Kolaborasi itu biasanya mudah dibicarakan, tapi sulit dijalankan. Kami bangga bisa berkolaborasi dengan ITS dalam pameran ini,” ujar Nafik. Ia menjelaskan bahwa booth utama milik UNAIR dan ITS ditempatkan berdampingan, mencerminkan semangat kolaborasi antara kedua perguruan tinggi tersebut.

Nafik juga mengatakan pentingnya kolaborasi dalam inovasi dan industrialisasi, terutama dalam tema “Industrialisasi Teknologi Energi Baru Terbarukan.” Dirinya menyampaikan bahwa pada acara ini akan diluncurkan 9 produk inovasi dan 1 platform e-commerce yang dikembangkan oleh UNAIR. Platform e-commerce ini bertujuan untuk memfasilitasi komersialisasi hasil inovasi dari perguruan tinggi.

“Saat kami memasukkan produk ke minimarket besar, biayanya sangat tinggi. Oleh karena itu, kami membuat aplikasi untuk menjual hasil-hasil inovasi kami,” jelas Nafik. Ia berharap e-commerce ini dapat digunakan bersama oleh berbagai perguruan tinggi dan industri.

Nafik menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam inovasi dan industri. “Realisasi tanpa kolaborasi dengan industri sulit. Mari kita mulai dari diri kita untuk berbuat yang lebih besar bagi umat dan bangsa,” tambahnya.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed