FEB Unair Pamerkan Kopi Gelora & Produk Merk Odore Di Event StartUp and Innovation Expo (SINOX-1) 2024

Berita106 Dilihat

MC, Surabaya- Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unair turut meramaikan event StartUp and Innovation Expo (SINOX) tahun 2024 yang digelar 20-23 November 2024 . FEB Unair berpartisipasi dengan mengikuti pameran dengan memperkenalkan beberapa produk startup dari mahasiswa.

FEB Unair memperkenalkan Produk Kopi Gelora dan Produk penghilang kelembapan / anti bau merk Odore di Event yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi (BPBRIN) Universitas Airlangga tersebut.

Selain FEB Unair di pameran yang tema “Hilirisasi Inovasi Teknologi Energi Terbarukan dan Kesehatan Menuju Kemandirian Ekonomi Bangsa” ini diikuti oleh puluhan peserta baik dari semua fakultas yang ada di UNAIR, maupun di luar UNAIR, dan juga sektor usaha.

Seperti yang disampaikan Catherine staf marketing di Stand FEB Unair bahwa di pameran tersebut pihaknya menampilkan produk-produk Kopi Gelora yang merupakan hasil desa binaannya BEM FEB UNAIR.

Produk Kopi Gelora tersebut telah mendapatkan beberapa penghargaan sebelumnya. “Kopi Gelora merupakan produk dari BUMDES binaan BEM FEB yang menjadi juara 2 di kategori kegiatan mahasiswa dengan keberlanjutan yang terkuat dalam program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Kemendikbudristek Dikti. Selain itu, ada produk ODORE yang menjadi finalis pada PIMNAS 37”. Terangnya.

“Jadi kami memberikan binaan atau melatih warga desa kandangan Lumajang untuk memproduksi hilirisasi kopi. Jadi kopi yang kita jual saat ini adalah hasil dari desa binaan kami yang sudah diproduksi oleh mereka sendiri”. Lanjutnya.

“Jadi kita membantu pemasarannya di sini sebagai salah satu capaian di FEB. Terus ada Odore. Dimana produk itu bikin dari tongkol jagung dan juga ampas kopi sebagai anti bau, Pengurang lembab dan anti bakteri”. Terang Catherine.

“Yang mana tongkol jagungnya ini kita ambil langsung dari limbah petani yang ada di daerah Benjeng.Gresik dimana sangat menumpuk disana. Sehingga kita memiliki inovasi untuk bisa memanfaatkan limbah tongkol jagung”. Sambungnya

Catherine melanjutkan bahwa Produk produk tersebut dipasarkan melalui beberapa platform digital maupun secara offline.. “Jadi Pemasarannya, kita masih memang lewat Tokopedia, Shopee, juga ada”.Lanjutnya

Namun, Catherine menyampaikan bahwa terdapat beberapa kendala utama yang dihadapinya selama ini yakni keterbatasan modal dan kesempatan pemasaran. “Dengan adanya pameran seperti SINOX-1, kami sangat terbantu dalam memasarkan produk dan memperkenalkan inovasi ini kepada masyarakat,” jelasnya.

“Kalau misalnya kendala untuk produksi, pasti dari modal yang terbatas. Untuk kendala ekspansi pasar. Kami membutuhkan marketing dan juga supply chain lainnya dari modal, itu sangat benar-benar menentukan kita bisa sampai sejauh mana.” Terang Catherine

Catherine juga mengucapkan apresiasi kepada panitia BPBRIN yang memberikan kesempatan bagi semua fakultas dan sektor usaha untuk mendapatkan kesempatan yang sama. “Kami sangat berterima kasih sudah diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam acara ini,” tutupnya.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed