MC, Surabaya- GMPD (Gerakan Mahasiswa Peduli Demokrasi) mengapresiasi ketiga politisi muda yang hadir dalam acara dialog publik dengan “tema meninjau gerakan politik akar rumput menuju Pilpres”.
Ketiga Narasumber Politisi muda tersebut adalah Ali Affandy dari Demokrat, Cahyo Harjo Prakoso dari Gerindra dan Aries Brata Yudha dari Nasdem yang langsung diungkapkan Hendrik ,moderator acara tersebut. Menurutnya, ketiga politisi muda itu sangat berani dalam menyampaikan visi misi dan gagasan nya masing masing.
“Jujur, kalau dibilang untuk mengapresiasi sendiri , (ketiganya) luar biasa, yang pertama karena ini bukan persoalan membicarakan persoalan dari partai mana saja, tapi ini kembali lagi untuk membicarakan ide dan gagasan yang di bawah ataupun visi dan misi yang dibawa”. Ungkap Hendrik pada Sabtu, 22 Juli 2023.
“Gagasan itu yang ditawarkan , dan tentunya ketiga narasumber tadi cukup berani untuk menyampaikan hal itu ,tentu ini bagi kami para kaum muda cukup melihat ini sangat luar biasa , karena ketiga nya cukup berbeda, tetapi mereka menyampaikan bahwa siapapun pemimpinnya ketika dia membawa visi yang baik, tentu itu menjadi visi bersama”. Terangnya.
Ketua GMPD Fiki Bahta mengatakan bahwa acara dialog Publik ini digelar oleh mahasiswa dan pemuda untuk menciptakan iklim demokrasi yang ideal. Selain itu sebagai ajang dalam menyampaikan ide serta gagasan para politisi kepada kaum muda.
“Bahwa kita berusaha untuk menjadi pembeda daripada para pemuda-pemuda yang lain kalau temen mahasiswa lain ,karena sangat banyak sekali yang berkaitan dengan pemuda mencalonkan diri sebagai calon pemimpin partai/ dprd ataupun terlibat Pada gerakan-gerakan relawan di pilpres ini”. Terang Fiki.
“Sehingga Kita berusaha untuk kemudian menjadi pembeda dari teman-teman mahasiswa dan pemuda yang lain. Kita mau menegaskan berkaitan dengan visi berkaitan dengan misi GMPD yang dimana bahwa kita menciptakan iklim demokrasi idealnya dan sejatinya iklim demokrasi dan budaya demokrasi yang sesungguhnya”. Lanjutnya.
“Karena menurut kami bahwa budaya demokrasi itu budaya banyak ide dan gagasan , proposal yang kemudian ditawarkan yang perlu kita bedah dan bagaiamna kita percaya. Kemudian bisa kita lakukan sebagai salah satu upaya untuk kemudian menguji persoalan gagasan-gagasan teman-teman pemuda atau teman-teman mahasiswa atau calon calon presiden yang kemudian hari ini sudah disampaikan ke publik dan media media lainnya”. Terangnya.
Fiki melanjutkan bahwa GMPD akan selalu konsisten dalam menyampaikan problem-problem kebangsaan dan kenegaraan. Karena hal tersebut merupakan warisan dari para pendahulu yang aktif dalam menyelesaikan persoalan negara.
“Karena kita ketahui kalau kita bicara persoalan bangsa persoalan negara hari ini, sangat banyak sekali dan itu kemudian kita sadari tidak bisa dibenahi oleh satu kelompok tertentu atau satu golongan tertentu. Melainkan kita harus saling bahu-membahu itu yang kemudian menjadi pesan dari Fonding Father/ pendahulu pada kita , bahwa gotong royong harus kita kumandangkan. Harus kemudian terus kita gaungkan untuk kemudian membenahi dan menyelesaikan problem-problem kebangsaan dan kenegaraan”. Jelas Fiki.
“Dialog publik volume kedua(selanjutnya) kita rencanakan bicara persoalan kebijakan sebenarnya dan kita tidak jauh-jauh kita bicara persoalan beberapa kebijakan kebijakan yang hari ini ada di Kota Surabaya. Dan kita pengen juga sudah seberapa jauh kinerja legislatif dan efektif dalam mengeksekusi kebijakan kebijakan publik yang mengedepankan kepentingan rakyat”. Lanjutnya.
“Kemudian kita mau menguji juga visi dan program apa yang sudah di bawa dan dicanangkan dan apa saja yang sudah direalisasikan, agar kemudian masyarakat melihat”. Terang Fiki. (adi)