MC, Surabaya – Menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) pada 9 Desember 2024 Dinas Pertanian Jawa Timur berkomitmen untuk menjadikan isu penting yang harus dilawan bersama sama di Jatim
Terlebih sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa sektor ini bebas dari praktik korupsi yang dapat merusak kepercayaan masyarakat dan merugikan petani.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Jatim Heru Suseno pada kesempatannya.
Selain itu, Heru Suseno menyampaikan bahwa Korupsi adalah ancaman nyata yang dapat menghambat upaya kita dalam mencapai kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Praktik-praktik korupsi dalam distribusi pupuk, benih, bantuan pemerintah, dan program-program pertanian lainnya harus kita hentikan. Kita perlu membangun tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi”. Ungkap Heru.
Dalam rangka memberantas korupsi di sektor pertanian, Heru mengajak seluruh jajaran Dinas Pertanian, petani, serta semua pihak terkait untuk bersama-sama untuk Menjunjung tinggi nilai-nilai integritas dengan Selalu bertindak jujur, adil, dan tidak memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi.
“Selain itu Menerapkan transparansi dengan membuka akses informasi yang jelas dan akurat terkait program dan bantuan pemerintah. Serta turut Mengawasi dan melaporkan praktik korupsi dengan Berperan aktif dalam mengawasi setiap kegiatan dan tidak ragu untuk melaporkan jika menemukan indikasi korupsi”. Lanjutnya.
Dalam kesempatannya, Heru mengajak bersama-sama untuk memperkuat komitmen dalam memerangi korupsi demi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan, produktif, dan sejahtera.
“Dengan semangat gotong royong, kita dapat menciptakan lingkungan pertanian yang bersih dan bebas dari korupsi”. Ungkapnya.
Sedangkan dalam kesempatannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Heru Suseno menjabarkan bahwa Pihaknya saat ini telah memiliki beberapa program strategis untuk meningkatkan produktivitas petani yang salah satunya Program Penataan Prasarana Pertanian dengan memfokus pada peningkatan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Selain itu, kita punya Program Pengawasan Peredaran Sarana Pertanian dengan Mengawasi dan mengembangkan sarana pertanian untuk mendukung produksi tanaman pangan”. Sambungnya.
Heru menambahkan bahwa terdapat program Digital Farming Jatim Agro yakni Program digitalisasi yang mencakup Virtual Expo, Virtual Office, dan layanan Business to Business (B2B) untuk memajukan pertanian di Jawa Timur.
“Serta Pelatihan dan Sertifikasi yaitu Program pelatihan berbasis inovasi seperti Good Agricultural Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP), serta sertifikasi kompetensi untuk meningkatkan keterampilan petani” Terangnya.