MC, Surabaya- Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyerahkan hewan kurban Idul Adha 1445 Hijriyah/2024 berupa sapi kurban dari Presiden itu jenis sapi PO atau Peranakan Ongole seberat 1.010 kilogram atau 1 ton, dengan tinggi 156 centimeter, umur 5 tahun, berasal dari peternak H Teguh dari Desa Takerhardjo, Kecamatan Solokuro Lamongan.
Kedua, sapi kurban dari Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono jenis sapi PO dengan berat 950 kg, umur 5 tahun, dan tinggi 151 cm dengan peternak Subandi dari Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Magetan. diserahkan ke Masjid Al Akbar Surabaya. Ketiga, sapi kurban dari Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono adalah sapi PO yang beratnya 850 kilogram dan tingginya 146 cm dengan peternak Teguh yang alamatnya sama dengan peternak dari sapi Presiden Jokowi, diserahkan ke Masjid Al Akbar Surabaya.
Kemudian juga, terlihat , sapi kurban Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim periode 2019-2024 diserahkan ke Masjid Al Akbar Surabaya, Sapi kurban Irjen Imam Sugianto Kapolda Jatim, hingga sapi kurban Mayjen TNI Rafael Granada Baay Pangdam V Brawijaya.
“Alhamdulillah tahun ini hewan kurban semua pejabat, baik Presiden RI, hingga Forkopimda sudah tervaksinasi, terverifikasi sehat, dan dipastikan tidak ada penyakit. Mudah – mudahan pengelolaan hewan kurban di semua masjid dan Rumah Potong Hewan bisa berjalan dengan baik, dan juga tentunya pembagian daging kepada masyarakat berjalan lancar dan tidak ada masalah,”ujar Pj. Gubernur Jatim, Adhy Karyono usai menyerahkan hewan kurban di Masjid Al Akbar Surabaya, Senin (17/6/2024),
Dikatakannya, bahwa jumlah hewan kurban di Jawa Timur bertambah pada hari raya Idul Adha tahun ini. Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi yang membaik seiring dengan meningkatnya kesalehan sosial masyarakat. Jumlah hewan kurban di Jawa Timur pada tahun ini mencapai 434.843 ekor yang terdiri dari sapi, kambing dan domba. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 24 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 349.771 ekor hewan kurban.
“Alhamdulillaah tahun hewan yang dijadikan kurban oleh masyarakat bertambah jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi di Jawa Timur cukup baik juga dibarengi dengan tingkat ketakwaan dan tingkat kesalehan umat Islam yang menunaikan ibadah haji dan kurban,” katanya.
Khusus di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, tahun ini total menerima hewan kurban sebanyak 25 ekor sapi dan 47 ekor kambing. Sementara di Masjd Raya Islamic center menerima 64 ekor sapi.
Pj Gubernur Adhy, mengimbau masyarakat bahwa selain banyak masjid-masjid yang melakukan penyembelihan mandiri, sejumlah RPH di Jatim juga disiapsiagakan untuk melakukan penyembelihan.
Total terdata di Jawa Timur telah tersedia 131 rumah potong hewan (RPH) dan 30.168 tempat di luar RPH atau tempat pemotongan lainnya. Semua proses pemilihan hewan kurban hingga tempat pemotongan hewan kurban telah dilakukan. “Seluruh proses dari mulai penyediaan hewan dan rumah potong telah tersedia dengan baik sehingga seluruh hewan yang dipilih masyarakat sudah lolos sertifikasi dan vaksinasi,” tuturnya.
Usai melaksanakan prosesi penyerahan hewan kurban, Pj Gubernur Adhy juga melakukan panen raya buah melon hasil budidaya Masjid Al-Akbar Surabaya. Pj Gubernur Adhy menyampaikan bahwa perlunya memanfaatkan lingkungan sekitar tempat ibadah, untuk suatu hal yang bisa dijadikan sarana yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Ini bisa dijadikan contoh masjid-masjid yang lain, ada area-area masjid itu bisa dijadikan tempat untuk masyarakat belajar, salah satunya belajar bagaimana hidroponik dan juga menanam tanaman dengan teknologi yang tinggi,” pungkasnya.
Sedangkan, Pengurus Masjid Al Akbar Surabaya KH. Sudjak mengatakan bahwa pihaknya pada Hari raya Qurban tahun ini menyembelih 26 ekor sapi dan 50 an ekor kambing.
Daging kurban akan didistribusikan kepada penduduk setempat dengan diserahkan melalui Lurah, ketua RW maupun Ketua RT. Kelurahan yang akan menerima daging kurban tersebut adalah warga kelurahan Pagesangan, Surabaya dan Kelurahan Sepanjang, Sidoarjo.
“Kami distribusikan melalui ketua RW dan RT yang akan di ambil di Masjid Al Akbar. Kemudian akan diserahkan kepada warga sesuai data yang telah di terima pengurus masing masing. Selain warga, juga terdapat yayasan sosial yang akan menerima daging kurban tersebut”. Terang K.H. Sudjak pada Selasa 18 Juni 2024.
KH. Sudjak juga menyampaikan bahwa makna Idul Adha adalah sebagai ujian bagi manusia tentang keimanan, ujian tentang kecintaan, ujian kepatuhan dan ketaatan kepada kepada Allah SWT.
“Melalui Hari raya Kurban ini,Seseorang diuji seberapa besar cintanya kepada Allah. Lebih besar mana cintanya kepada Allah atau harta benda”. Terangnya.
“Selain itu makna Idul Adha ini bukan hanya terdapat unsur spiritual saja, tetapi juga mengandung unsur sosial. Karena melalui Kurban ini, juga membantu kepada orang orang yang membutuhkan”. Ungkap K.H. Sudjak.