Soal Tapal Batas, Warga Desa Talaga Tutup Akses Jalan ke Obyek Wisata Bambahano

Berita, Daerah181 Dilihat

MC-Donggala, Puluhan warga Desa Talaga menutup akses wisata ke Bambahano Kecamatan Dampelas, aksi tersebut buntut dari sengketa tapal batas antara Desa Talaga dan Desa Sabang Kabupaten Donggala yang tak kunjung ada titik terangnya. Kamis (14/7/2022).

Kepada media ini, koordinator aksi, Sujud Sahwi mengungkapkan bahwa menindaklanjuti hasil pertemuan tanggal 13 Juni 2022 di kantor Kecamatan Dampelas tentang tapal batas tersebut, dalam hal memintai keterangan dari pihak Kecamatan mengenai Google Maps yang telah viral di Desa Talaga.

Kata dia, sebagai mana warga Desa Talaga saat ini menjadi khawatir terkait Google Maps itu dan mendesak dari pihak Kecamatan untuk segera melakukan melakukan pemetaan batas wilayah yang dimintai masyarakat Desa Talaga.
Dengan memberikan waktu 30 hari masa kerja.

Lanjut Sujud Sahwi, alhasil di tanggal 23 Juni kemarin, pihak Pemdes Talaga diundang oleh pihak Dinas PMD Kabupaten Donggala untuk kembali membicarakan tapal batas tersebut. Dimana dalam pertemuan tidak dihadiri dari Pemerintah Desa Sabang. Yang turut hadir Kepala Desa Kembayang, dan BPD Talaga, dimana pada pertemuan itu tidak membuahkan hasil.

Selain itu pada tanggal 24 Juni, masyarakat
Desa Talaga kembali melakukan rapat dengan Pemdes Talaga untuk membahas tindak lanjut dari pada petisi yang diberikan kepada pihak Kabupaten Donggala. Namun dari pertemuan itu tidak juga membuahkan hasil.

Masih kata Sahwi, selanjutnya masyarakat Talaga kembali mengkonfirmasi pihak kecamatan untuk melakukan penutupan akses jalan ke obyek wisata pantai Bambahano berdasarkan salah satu poin petisi di tanggal 13 Juni 2022.

“Tadi yang dilakukan masyarakat dan diwakili oleh BPD, Kaur Pemerintahan Desa Talaga untuk melakukan penutupan secara damai tanpa melakukan hal-hal anarkis,” ungkapnya.

Dia menambahkan, akses jalan ini akan kembali dibuka jika ada respon dari pihak kabupaten ataupun pihak kecamatan untuk melakukan pertemuan kepada masyarakat Desa Talaga terkait penyelesaian tapal batas ini.

“Nantinya masyarakat Desa Talaga sendiri yang akan membukanya, jika sudah ada hasil didapatkan dari pertemuan nantinya,” tutupnya. (Herdik)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed