Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Gelar Expo, Diikuti Ribuan Peserta Dan Mendapat Apresiasi Pemprov Jatim.

Berita145 Dilihat

MC,Surabaya- Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP) mengadakan kegiatan forum pengadaan barang dan jasa bernama Indonesia Procurement Forum and Expo (IPFE) 2024 di Convention Center Lt 3, Grand City Mall Surabaya.

Event tersebut sebagai mendorong peningkatan pelaku usaha agar dapat memperkenalkan produk-produknya yang telah terdaftar dalam e-katalog kepada instansi pemerintahan maupun swasta,

Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah 2.500 orang peserta dari instansi pemerintah, BUMN, BUMD, universitas serta instansi swasta ini bertajuk ‘Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Transaksi E-Purchasing dan Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha’. IPFE Tahun 2024 ini berlangsung selama tiga hari dari Senin hingga Rabu (6-8/5/2024), dengan diikuti 17 pelaku usaha yang memaparkan produk dan jasanya selama kegiatan.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IAPI, Sonny Sumarsono, menjelaskan, pihaknya mengadakan kegiatan pameran expo ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi transaksi dan memaksimalkan pengadaan barang dan jasa antara para pelaku usaha dengan calon konsumen potensial.

“Kita terus lakukan upaya untuk mengumpulkan para pelaku usaha, para penyedia, para institusi pembeli, dan juga stakeholder lainnya dalam satu forum untuk dua tujuan yaitu kita ingin meng- update pengadaan saat ini dari sisi keilmuan atau sisi regulasi. Sekaligus mempertemukan bisnis matching antara institusi pembeli dan institusi penjual agar tercapai transaksi yang efisien dan pengadaan yang maksimal,” terang Sonny, dalam sambutannya pada Senin (6/5/2024).

Kepada LKPP, Sonny pun mengucapkan terima kasih atas perannya dalam membentuk regulasi yang diharapkan, dapat memberikan kepastian hukum bagi para pelaku usaha dalam berbisnis. Sehingga dapat menciptakan multiplier effect yang mendorong ekonomi dan kemandirian nasional.

“LKPP telah memotori untuk moving pengadaan ke level yang lebih tinggi. Pengadaan bukan hanya sekadar menyediakan barang dan jasa, tapi juga sebagai sarana pendorong ekonomi dan mendorong pertumbuhan produk dalam negeri,” ucap Sonny.

Terkait perkembangan terbaru program IAPI, Sonny mengungkapkan, saat ini IAPI menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi untuk mengadakan pendidikan formal S2 Program Pengadaan Barang dan Jasa termasuk program lomba penerbitan karya tulis di bidang pengadaan barang dan jasa.

“Tahun ini IAPI sudah menjalankan kelas pertama program edukasi formal S2 Pengadaan Barang dan Jasa bersama Universitas Diponegoro dan tahun ini IAPI juga menyajikan sebuah program baru yaitu lomba karya tulis, dimana di kesempatan pertama sudah ada 70 paper yang telah kami terima,” ungkap Sonny.

Ia juga menyampaikan, pihaknya bersyukur karena baru saja sukses mengadakan kegiatan ‘Debat Pengadaan’ hasil kerja sama dengan Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Bali (DPD Bali) guna mendorong kemampuan penalaran logis dalam mencari solusi untuk meningkatkan mutu pengadaan yang lebih baik.

“Tahun ini IAPI memiliki inovasi baru yang dilakukan dengan DPD Provinsi Bali menyajikan acara inovatif yaitu debat pengadaan untuk membangkitkan kreativitas dan motivasi berbasis analisis logis untuk berargumentasi pengadaan yang lebih baik, dan rencananya akan kita replikasi menjadi kegiatan debat tingkat nasional,” sambung Sonny.

Di akhir sambutannya, Sonny menuturkan, melalui kegiatan ini Ia berharap forum diskusi selama tiga hari ini membantu meningkatkan kapasitas para pelaku usaha untuk mengikuti pengadaan dengan cara-cara yang terkini.

“Jadi tetaplah bersama kami selama tiga hari ini untuk melihat perkembangan terkini pengadaan barang dan jasa di Indonesia,” pungkas Sonny.

Dengan digelarnya event ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur (Biro PBJ Setdaprov Jatim) mengapresiasi kegiatan forum pengadaan barang/jasa bernama Indonesia Procurement Forum Expo (IPFE) Tahun 2024 tersebut.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Kepala Biro (Kabiro) PBJ Setdaprov Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, saat hadir mewakili Pj. Gubernur Jatim pada agenda forum IPFE Tahun 2024 bertajuk ‘Mendorong Peningkatan Akuntabilitas Transaksi E-Purchasing dan Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha’ di Grand City Surabaya, Senin (6/5/2024).

“Kita mengapresiasi dan menyambut baik adanya kegiatan forum pengadaan barang dan jasa yang berupa forum diskusi di wilayah Provinsi Jawa Timur ini. Kegiatan ini sebenarnya mengumpulkan semua insan se-Jawa Timur bahkan seluruh Indonesia untuk bertemu dan bersama-sama membahas terkait strategi pengadaan yang lebih relevan dengan kondisi saat ini,” tutur Endy.

Lebih lanjut, Endy menerangkan, kegiatan IPFE merupakan upaya nyata dalam mendukung program pemerintah untuk menjalankan transformasi digital pengadaan pemerintah yang efisien dan akuntabel.

“Kegiatan IPFE yang merupakan agenda tahunan IAPI berskala nasional ini, telah memberikan kontribusi baik di bidang pengadaan barang dan jasa khususnya untuk membangun sinergi antar pemangku kepentingan dari berbagai pihak mulai dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, serta penyedia barang dan jasa lainnya,” terangnya.

Pengadaan barang dan jasa, menurut Endy, memiliki peran penting dalam pelaksanaan pembangunan guna peningkatan pelayanan publik dan peran strategis. Dikatakannya, peran strategis pengadaan barang dan jasa dalam mendorong pertumbuhan ekonomi meningkatkan daya saing bangsa dan mewujudkan tata kelola yang baik tak bisa dipungkiri, oleh karenanya perlu optimalisasi pengadaan barang dan jasa secara berkelanjutan.

“Menimbang peran penting pengadaan barang dan jasa yang dimaksud, maka seluruh stakeholder terkait berkewajiban menjamin pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dapat memberikan pemenuhan nilai manfaat besar sekaligus terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan publik,” ujar Endy.

Menurutnya, pengadaan sebenarnya butuh orang yang punya passion, oleh karenanya ia mengapresiasi IAPI yang bekerja sama dengan salah satu universitas di Indonesia untuk bisa membuat studi S2 terkait pengadaan.

“Karena pengadaan tidak hanya terkait hal-hal teknis, setelah saya lama menggeluti pengadaan ternyata memang diperlukan orang yang mencintai pekerjaan pengadaan ini. Saya lihat di negara-negara maju pengadaannya hebat-hebat mereka sudah zero tolerance terhadap korupsi. Nah, ini yang kami tekankan kepada teman-teman semuanya,” sambung Endy.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan publik melalui pengadaan barang dan jasa, Endy menjelaskan, maka perlu inisiatif dan partisipasi aktif setiap pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah.

“Untuk itu saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan apresiasi kepada IAPI dan LKPP atas upaya nyata membangun sinergi melalui kegiatan ini. Semoga upaya ini dapat membangun koordinasi dan memberikan kontribusi positif dalam akselerasi upaya transformasi digital pengadaan pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel,” jelas Endy.

Endy menilai, kegiatan IPFE 2024 sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan pengadaan barang jasa untuk bertukar informasi dan pengalaman sebagai upaya meningkatkan kualitas pengadaan barang jasa.

“IPFE 2024 juga diharapkan dapat menjadi platform strategis terkait kebijakan dan strategi pengadaan barang jasa. Serta untuk mendorong inovasi pengadaan barang dan jasa, guna mendorong peningkatan akuntabilitas transaksi E-Purchasing dan peningkatan kapasitas pelaku usaha,” pungkasnya. (adi, KI)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed