Media Central Ponorogo, Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 H, Pemerintah Desa Bulu Lor Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo adakan ziarah makam leluhur pemangku desa dan do’a bersama. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum kepala desa yang sudah meninggal. Dalam hal ini yang telah berjasa dalam membangun desa dan mengayomi masyarakat.
Adapun nama-nama kades Bulu Lor yang sudah almarhum diantaranya;
1. Potruno
2. Atmodikromo
3. Mertodimejo(Jeboh)
4. Admosentono(simpar)
5. Darmo suwito
6. Harjo Wiyono(Welut)
7. Senu
Dari zarah makam sendiri tidak hanya sebagai cara untuk mengenang dan menghormati leluhur saja, tetapi juga sebagai bagian dari upaya pelestarian tradisi dari warisan budaya yang ada di desa Bulu Lor. Seperti halnya yang dilakukan atau dilaksanakan sekarang ini oleh pemerintah desa yang di emban kepala desa sekarang. Sehingga tujuan ini lebih menghargai dan mempertahankan warisan para leluhur.
“Mengenai pelaksanaan yang digelar ini, memang tahun-tahun sebelumnya tidak ada pelaksanaan seperti ini. Kita lakukan tak lain untuk mengenang, menghormati, menghargai dari para leluhur pemangku desa yang sudah tiada (almarhum), “Ungkap Agus Susanto alias mas Gejos (panggilan akrab) selaku kepala desa Bulu Lor.
Mas Gejos juga menambahkan, dari semua yang mengikuti ziarah makam, merasakan kebersamaan dan kekompakan dalam menjaga kelestarian akar budaya turun temurun. Dengan harapan ini menjadi momen refleksi bagi setiap individu untuk bersyukur atas warisan yang diberikan serta menjadikan inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Memang terlihat dari semua yang mengikuti ziarah tersebut, tampak khidmat saat mengunjungi masing-masing makam almarhum lurah. Dengan membawa tabur bunga sebagai tanda penghormatan dan do’a yang dipanjatkan.
Perlu diketahui dari rangkaian acara yang digelar ikut dalam prosesi ziarah makam para leluhur kepala desa Bulu Lor tersebut, diantaranya dari perangkat dan kepala desa setempat, BPD, Babinkamtibmas, tokoh agama, dan juga tokoh masyarakat. Setelah itu prosesi dilanjutkan pada malamnya (ba’da Isyak) dengan do’a bersama dan tumpengan yang dihadiri juga dari seluruh takmir se-desa setempat yang dilaksanakan dibalai pertemuan desa. (ek)